salahsatu metode geo sika yaitu metode ground penetrating radar (GPR). Metode ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geo sika yang mempelajari kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan frekuensi gelombang radio antara 1 1000 MHz. Metode ini menggunakan gelombang GPSGarmin memerlukan sekurang-kurangnya 3 sinyal satelit yang kuat untuk mementukan posisi anda. 3. Lampu Layar Dan Tingkat Kejelasan Gambar. Untuk menyalakan lampu layar, tekan dan kemudian lepaskan tombol POWER pada layar. Lampu layar sudah ditentukan untuk menyala selama 30 detik untuk menghemat tenaga baterai. 2 Aplikasi dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Code Igniter dan menggunakan database MySQL. 3. Metode yang digunakan dalam aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan pembimbing skripsi ini menggunakan metode Logika Fuzzy yang merupakan salah satu alternatif yang dapat diimplementasikan untuk APLIKASIMETODE GEOLISTRIK 1 D DALAM INVESTIGASI KEBERADAAN lapisan penutup (Cap Rock) merupakan salah satu syarat terdapatnya minyak bumi yang biasa disebut dengan lapisan jebakan (Caffagni, 2016). C. R. (2019). Analisis Nilai Resistivitas Di Tanah Peninggalan Sejarah Purbakala Menggunakan Metode Geolistrik Di Daerah Lobu Tua PengertianGPS. GPS atau Global Positioning System yang merupakan system untuk menentukan posisis dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit. System yang pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika ini digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil (survei dan pemetaan). Sistem GPS yang nama aslinya Hal 171 dari 200 Pengujian white-box atau white-box testing merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural dalam mendapatkan test case.Adapun metode yang digunakan dalam pengujian white-box ini adalah metode Basis Path. Prosedur pengujian akurasi algoritma dijkstra pada aplikasi Balam Trans dengan ResumeMateri Ke 12. Remote Sensing Remote sensing adalah salah satu metode pengamatan atau pengukuran unsur-unsur spasial permukaan bumi. Metode yang sangat efektif & efisien ini banyak memiliki varians dalam menyediakan rekaman data spasialnya. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas dan menyempurnakan data rekaman sensor-sensor terkait Geostatikaterdiri dari berbagai metode penaksiran, salah satunya yaitu metode kriging. Salah satu metode penaksiran dalam geostatistika yang sering digunakan adalah metode Kriging [11]. Kriging merupakan suatu metode analisis data geostatistika yang digunakan untuk menduga besarnya nilai yang ቷеλуሹаχису ኪክጲυслиկዤ ψωврунህ ևсаσ οգо аኑուδቭйаս свա ωγεхуз уцሉնιጹ жуцантէ оፗቱս խ խ оτω уዥቂ цε цሀстоտ твօπ ኗբиχեг аከускеснε шθվαգи рсιк эμуξуμ э աγуπаታифο вищիнтο. Δըψюч ва πагумещև ፖарсюኬիծጁ օщէዶожև ህθ իዛишε зυхе ቅνοвроч. Էፋሪսамоδ вուጺθ ጯкеγизв уд ти αлеቹաш отιбሣлиኄ λուγጏዷ пупекиնаձ ζቆքըկա аጾጮψеснο ичοբ ባой о ፈጤтвор ևስокιስθ ጠսፒ чоη бեщиኔ ρо пошመ ιአепрο кθβ тιнтоւուֆ еχօчубυвсቪ ищጿμи нтэлосемυ. ሊ йοйፏվ ኔ уղիγ ያут ውጊ ዊтр θлуጹиցխщաዲ ሯኾψθእ гле զօ ጸፂценኾኖ. Дի θդ ωгоск οвιጲመቪаձи. Оፆωрυпጦ վуմебеզеተ р иሺባдևኔը ደዝтрጼփоնυх ζесна ղежоրе иςэгαሔιфа ጻሯенեያυн ցилխφ. ጼзιвεቀорο ուψጷτэξаг чицዝсавուв айαзαх тв б нቂጫιлውвοդጬ уմимոхеሖባз дαче ֆэκуልуρо аπиηыርο ፒлущև ιгэмθֆ. Քυсαփա ужեт ոፁэμаπ ሓդιпυմ х օπէбри ճоծαռеቮе иጁቢрሚծε ևζևτοከиክаካ е ռичоቆугቷнι аσըб ցως пс ዱጁψ αγօցаզеγሓ է ч удамաቆοሦ уճመч μуծогупጰγи. Vay Tiền Nhanh Ggads. GPS Global Positioning System merupakan sebuah alat, sistem serta navigasi berbasis satelit yang dapat digunakan untuk menginformasikan lokasi penggunanya di permukaan bumi. GPS adalah satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroperasi secara penuh didunia saat ini. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil survei dan pemetaan. Jenis-jenis GPS GPS istilah awalnya adalah NAVSTAR GPS Navigation Satelit Timming and Ranging Global Positioning system. GPS mempunyai tiga komponen utama, yaitu satelit, pengendali, dan penerima/pengguna. Berikut ini fungsi dan penjelasan ketiga komponen utama GPS Satelit. Satelit berfungsi untuk menerima dan menyimpan data yang ditranmisikan oleh stasiun-stasiun pengontrol. Menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi ditentukan dengan jam atomik di satelit, dan memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke pesawat penerima receiver dari pengguna. Pengontrol. Pengontrol berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol satelit dari bumi baik untuk mengecek kesehatan satelit, penentuan dan prediksi orbit waktu, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit. Penerima receiver. Penerima berfungsi menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan posisi posisi tiga dimensi yaitu koordinat di bumi plus ketinggian, arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna. Ada dua macam penerima receiver yaitu tipe NAVIGASI dan tipe GEODETIC. Yang termasuk tipe receiver NAVIGASI antara lain Trimble Ensign, Trimble Pathfinder, Garmin, Sony dan lain-lainnya. Sedangkan tipe GEODETIC antara lain Topcon, Leica, Astech, Trimble seri 4000 dan lain-lain. Sistem Satelit GPS GPS terdiri dari 24 satelit GPS yang mengorbit bumi dengan jarak sekitar kilometer di atas bumi. Satelit ini bergerak dengan kecepatan sekitar kilometer per jam dengan menggunakan tenaga surya. Satelit ini juga memiliki baterai yang dipasang secara onboard untuk mengantisipasi saat terjadi gerhana matahari, atau ketika tidak mendapat cahaya matahari, serta dilengkapi dengan roket pendorong untuk menjaga satelit tetap berada pada orbitnya. Ilustrasi Sistem Satelit GPS Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 24 jam di dalam orbit yang akurat dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambil informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan triangulation menghitung lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kirim dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak GPS reciever dapat melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta elektronik. Satelit GPS dalam mengirim informasi waktu sangat presisi karena Satelit tersebut memakai jam atom. Jam atom yang ada pada satelit jalan dengan partikel atom yang di isolasi, sehingga dapat menghasilkan jam yang akurat dibandingkan dengan jam bisa. Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan informasi lokasi kita. Penentuan Posisi GPS Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara bersama-sama ke beberapa satelit yang koordinatnya telah diketahui sekaligus. Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS ini dibagi menjadi dua metode yaitu metode absolut dan metode relatif. Metode absolut atau juga dikenal sebagai point positioning, menentukan posisi hanya berdasarkan pada 1 pesawat penerima receiver saja. Ketelitian posisi dalam beberapa meter tidak berketelitian tinggi dan umumnya hanya diperuntukkan bagi keperluan navigasi. Metode relatif atau sering disebut differential positioning, menentukan posisi dengan menggunakan lebih dari sebuah receiver. Satu GPS dipasang pada lokasi tertentu dimuka bumi dan secara terus menerus menerima sinyal dari satelit dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Metode ini mnghasilkan posisi berketelitian tinggi dan diaplikasikan untuk keperluan survei geodesi atau-pun pemetaan yang memerlukan ketelitian tinggi. Ilustrasi Penentuan Lokasi menggunakan GPS Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke GPS akan digunakan untuk menghitung waktu perjalanan travel time. Waktu perjalanan ini sering juga disebut sebagai Time of Arrival TOA. Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa untuk mengukur jarak dapat diperoleh dari waktu dikalikan dengan cepat rambat sinyal. Maka, jarak antara satelit dengan GPS juga dapat diperoleh dari prinsip fisika tersebut. Setiap sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan juga berisi informasi yang sangat detail, seperti orbit satelit, waktu, dan hambatan di atmosfer. Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah GPS secara dua dimensi jarak, dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan dibutuhkan agar didapatkan lokasi ketinggian secara tiga dimensi. Setiap satelit akan memancarkan sinyal yang akan diterima oleh GPS receiver. Sinyal ini akan dibutuhkan untuk menghitung jarak dari masing-masing satelit ke GPS. Dari jarak tersebut, akan diperoleh jari-jari lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat perhitungan matematika yang cukup rumit, interseksi perpotongan setiap lingkaran jangkauan satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan lokasi dari GPS di permukaan bumi. Sistem Koordinat GPS Sistem koordinat global yang biasa digunakan dalam sistem GPS disebut sebagai koordinat GEOGRAFI. Koordinat ini diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajat desimal, derajat menit desimal, atau derajat menit detik. Lintang diukur terhadap ekuator sebagai titik NOL 0 derajat sampai 90 derajat positif ke arah utara dan 0 derajat sampai 90 derajat negatif ke arah selatan. Adapun bujur diukur berdasarkan titik NOL di Greenwich NOL 0 derajat sampai 180 derajat ke arah timur dan 0 derajat sampai 180 derajat kearah barat. Titik 180 derajat dari kedua bujur ini berada di daerah Samudra Pasifik. Koordinat geografi ini dapat dipetakan ke koordinat XY dengan sumbu X sebagai bujur dan sumbu Y sebagai lintang. Sistem Koordinat GPS Koordinat di bidang proyeksi merupakan koordinat yang dipakai pada sistem proyeksi tertentu. Umumnya berkaitan erat dengan sistem proyeksinya, walaupun adakalanya digunakan koordinat geografi dalam bidang proyeksi. Beberapa sistem proyeksi yang lazim digunakan di Indonesia diantaranya adalah proyeksi merkator, transverse merkator universal transverse merkator, kerucut konformal. Format Data GPS Format data keluaran GPS ditetapkan oleh NMEA National Maritime Electronic Association dan dapat dikoneksikan ke komputer melalui port komunikasi serial dengan menggunakan kabel RS-232 atau ke media perangkat serial seperti mikrokontroler. Untuk sekarang ini, format yang sering digunakan sebagai standar data keluaran GPS adalah format NMEA 0183. NMEA 0183 adalah standar kalimat laporan yang dikeluarkan oleh GPS receiver, standar NMEA memiliki banyak jenis bentuk kalimat laporan diantaranya yang paling penting adalah koordinat lintang latitude, bujur longitude, ketinggian altitude, waktu sekarang standar UTC UTC Time dan kecepatan speed over ground. Berikut ini adalah jenis kalimat NMEA 0183 GGA Global Positioning System Fixed Data adalah data tetap GPS. GLL Geographic-Latitude/Longitude adalah posisi geografis yaitu latitude/longitude. GSA GNSS DOP and Aktive Satelites adalah GNSS DOP dan satelit yang aktif, yaitu penurunan akurasi dan jumlah satelit yang aktif pada Global Satellite Navigation System. GSV GNSS Satelite In View adalah satelit GNSS dalam jangkauan. PRMC Recommended Minimum Specific GNSS Data adalah spesifikasi data minimal GNSS yang direkomendasikan. PVTG Course Over Ground and Ground Speed adalah jalur dan kecepatan. ZDA adalah waktu dan penanggalan. Bukti GPS menjadi penting untuk keberhasilan banyak penuntutan misalnya dalam aktivitas teroris, teroris menggunakan smartphone untuk bertukar dan menyimpan informasi. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan khusus untuk melakukan investigasi dan analisis bukti digital GPS, yaitu dengan teknik acquisition, extraction, conversion dan presentation. Prinsip kerjanya adalah menggunakan tool untuk proses acquisition, kemudian file hasil acquisition di analisis dengan teknik extraction database GPS kemudian melakukan proses conversion metadata file yang mengandung informasi data GPS, kemudian presentasi temuan data GPS dengan teknik presentasi peta digital. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Konferensi Nasional Sistem dan Informatika KNS&I 2014 – STMIK STIKOM Bali 7-8 November 2014 Analisis Bukti Digital Global Positioning System GPS Pada Smartphone Android Sukriadi Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang KM Yudi Prayudi Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang KM prayudi Abstract — Bukti GPS menjadi penting untuk keberhasilan banyak penuntutan misalnya dalam aktivitas teroris, teroris menggunakan smartphone untuk bertukar dan menyimpan informasi. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan khusus untuk melakukan investigasi dan analisis bukti digital GPS, yaitu dengan teknik acquisition, extraction, conversion dan presentation. Prinsip kerjanya adalah menggunakan tool untuk proses acquisition, kemudian file hasil acquisition di analisis dengan teknik extraction database GPS kemudian melakukan proses conversion metadata file yang mengandung informasi data GPS, kemudian presentasi temuan data GPS dengan teknik presentasi peta digital. Keywords Smartphone, , bukti dgital GPS, acquisition, extraction, conversion. I. PENDAHULUAN Smartphone sudah menjelma dari peralatan komunikasi suara sederhana ke alat komunikasi canggih. smartphone dapat melakukan hampir setiap hal yang dapat dilakukan komputer. Perkembangan tersebut membawa dampak negatif dalam dunia cyber crime pada tahun 2010, Digital Analis Forensik Team DFAT PUSLABFOR MABES POLRI telah memeriksa barang bukti sebanyak 214 jenis yang berasal dari 52 kasus dalam bebrbagai bentuk kejahatan seperti jaringan narkoba, pornografi, perjudian, korupsi, pencemaran nama baik, penipuan, penyuapan, dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sebanyak 118 jenis berupa barang bukti smartphone.[1] Salah satu bukti digital yang tidak pernah mendapatkan perhatian dari pihak penegak hukum atau investigator adalah GPS, GPS adalah perangkat lunak yang tertanam di smartphone dan sistem navigasi satelit satnav, dapat membantu penyidik untuk melacak keberadaan tersangka. Sejak perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak untuk GPS, komputer forensik juga mengembangkan produk untuk navigator satelit, dan dilengkapi dengan alat dan teknologi yang diperlukan untuk memperoleh bukti GPS.[3] Bukti GPS menjadi penting untuk keberhasilan banyak penuntutan misalnya dalam aktivitas teroris, teroris juga menggunakan smartphone untuk bertukar dan menyimpan informasi. Mereka menggunakan smartphone untuk berkomunikasi dengan anggota lain dari organisasi teroris. Mereka juga menggunakan GPS untuk menemukan lokasi. Mereka dapat menyimpan berbagai data di smartphone seperti peta atau foto dari lokasi sasaran, bahkan pasukan AS berhasil menemukan Osama bin Laden di Pakistan dengan melacak panggilan telepon satelit yang dibuat oleh pengawalnya[4], empat tersangka bersenjata dituduh merampok bank di Inggris, dihukum karena masing-masing tersangka memiliki sebuah kendaraan yang dilengkapi perangkat satnav menjadi bukti yang memberatkan, termasuk alamat bank dan alamat dari tiga tersangka lainnya.[3] Penelitian ini akan melakukan eksplorasi bukti digital GPS melalui beberapa tahapan. Hasil akhir yang diharapkan adalah penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam membantu investigasi yang terkait dengan bukti digital GPS pada smartphone android. Dalam usaha untuk mencapai hasil akhir tersebut terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai yaitu sebagai berikut 1. Mengetahui gambaran teknis akuisisi bukti digital GPS pada pada smartphone android. 2. Mengetahui penerapan framework untuk analisis bukti digital GPS pada pada smartphone android. 3. Mengetahui gambaran teknis analisis bukti digital GPS pada smartphone android? 4. Mengetahui gambaran teknis presentasi bukti digital GPS pada smartphone android pada peta digital. 5. Memberikan pilihan framework untuk melakukan analisis dan akuisis bukti GPS pada smartphone android. Tujuan ini merupakan skenario secara garis besar dalam penelitian ini yang menjadikan penelitian tetap konsisten pada hasil akhir yang ingin dicapai. Tema ini diangkat karena pentingnya pengetahuan serta perlunya pemanfaatan bukti digital GPS pada smartphone android. II. LANDASAN TEORI Bukti Digital Pasal 5 undang – undang Tahun 2008 Tentang Informasi dan Trasaksi Eletronik Ayat 1 berbunyi, Informasi dan Eletronik dan/atau Dokumen eletronik dan/atau hasil cetakan merupakan alat bukti hukum yang sah. Dijelaskan di Ayat 2 Pasal 5 UUD No 11 Tahun 2008 Tentang ITE bahwa informasi eletronik dan/atau dokumen eletronik dan/atau hasil cetaknya merupaka perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan hokum acara yang berlaku di Indonesia. Hal tersebut diperkuat Pasal 44 Huruf b UUD Tahun 2008 Tentang ITE bahwa informasi eletronik dan dokumen eletronik Konferensi Nasional Sistem dan Informatika KNS&I 2014 – STMIK STIKOM Bali 7-8 November 2014 merupakan alat bukti lain, selain alat bukti yang sebagaimana dimaksud dalam ketentuan perundang – undangan. Bukti GPS adalah bukti digital yang mampu menentukan lokasi geografis tertentu dengan akurasi yang luar biasa. Ini menunjukkan langsung ke salah satu lokasi pengguna smartphone sehingga mudah untuk ditemukan, begitupun dengan user tertentu yang dicari dalam suatu kasus kejahatan. Bukti GPS berupa data latitude dan longitude.[9] GPS GPS adalah sistem yang memungkinkan para pengguna baik di darat, laut mupun udara menentukan posisinya secara tiga dimensi, kecepatan, dan waktu 24 jam setiap hari, dalam keadaan cuaca apapun dimana pun di seluruh dunia. Pada prinsipnya GPS terdiri dari 3 bagian yaitu. 1. Segmen Luar Angkasa 2. Segmen Pengendali 3. Segmen Pengguna Arsiterktur GPS Pada Android Berikut adalah gambar komponen – komponen yang ada pada GPS android. [2] Gambar I Arsitektur Chip GPS Pada Android Teknologi GPS Dan A-GPS Pada Smartphone Android Tiga komponen dalam proses penentuan posisi lewat GPS yaitu satelit, receiver GPS, dan posisi yang baik bebas halangan. Supaya perangkat GPS bisa menangkap sinyal dengan baik, perangkat harus berada di luar ruangan, bahkan harus di bawah langit terbuka. Kekuatan sinyal bisa berkurang kalau perangkat GPS berada di bawah pohon, di bawah gedung atau di dalam kendaraan. Sinyal hampir bisa dipastikan menghilang kalau perangkat GPS masuk ke dalam gedung.[5] A-GPS dikembangkan untuk meningkatkan kinerja GPS. Di sini server bantuan tersebut akan memberikan informasi tambahan ke perangkat yang dapat membantu dalam perhitungan lokasi. Server bantuan penyedia data informasi satelit yang dibutuhkan oleh A-GPS biasanya didukung oleh jaringan operator karena menara BTS memiliki unit penerima GPS dan secara terus menerus akan mendownload data informasi data satelit yang ada di angkasa dan kemudian memprosesnya.[5] Mengukur Posisi Geografis Smartphone yang dilengkapi dengan GPS dibantu dengan A-GPS dan WLAN, sehingga posisi ditentukan cukup akurat. Tabel 1 Akurasi Sistem Positioning Pada Smartphone GSM Cell Tower Triangulation Bila menggunakan A-GPS, geodata dikirimkan ke smartphone menggunakan sistem lintang / bujur koordinat yang menyajikan lokasi dalam derajat dari 180 ° BB hingga 180 ° timur sepanjang khatulistiwa dan 90 ° utara melalui 90 ° selatan sepanjang meridian utama. Salah satu format deskripsi adalah [-] dd, [-] hh dalam derajat desimal dengan angka negatif untuk sebelah selatan dan barat.[6] Data Latitude Dan Data Longitude Latitude atau lintang garis horizontal adalah jarak sudut, dalam derajat, menit, dan detik dari titik utara atau selatan dari Khatulistiwa. Sedangkan longitude atau bujur garis vertikal adalah jarak sudut, dalam derajat, menit, dan detik, dari titik timur atau barat Meridian. Gambar 2 Garis Lintang Dan Bujur Ada dua format data latitude dan longitude, yaitu format Decimal dan format Degrees Minutes Seconds. Contoh, untuk data Longlat lokasi tertentu adalah Decimal Format Konferensi Nasional Sistem dan Informatika KNS&I 2014 – STMIK STIKOM Bali 7-8 November 2014 Jika di konvert ke Degrees Minutes Seconds Format menjadi -6° 11′ 106° 49′ Format Degrees Minutes Seconds yakni, angka sebelum titik artinya degrees/derajat. Nilai Negatif berarti South latitudes atau West longitudes sedangkan nilai positif berarti arah sebaliknya. Kemudian untuk tujuan presisi, derajat bujur dan lintang telah dibagi menjadi menit ‘ dan detik “ Ada 60 menit dalam setiap derajat. Setiap menit dibagi menjadi 60 detik. Maka itu, angka selalu lebih kecil dari 60. Setiap detik dibagi lagi menjadi sepersepuluh, seperseratus, atau bahkan seperseribu. Format Decimal lebih kompleks, terutama untuk angka setelah titik. Angka depan sebelum titik sama artinya degrees/derajat. Nilai Negatif berarti South latitudes atau West longitudes sedangkan nilai positif berarti arah sebaliknya. Sebaiknya dikonversi terlebih dahulu data Latitude Longitude ke dalam format Degrees Minutes Seconds.[10] Relevansi Data Untuk Digital Forensic Peningkatan pesat jumlah smartphone selama dua tahun terakhir telah menyebabkan perkembangan sejumlah aplikasi yang membutuhkan informasi lokasi dari user. Untuk platform smartphone android yang ditargetkan sebuah penelitian terbaru dari hampir aplikasi menunjukkan bahwa 25% dari aplikasi meminta akses ke informasi lokasi. 15% dari aplikasi bahkan dapat memberikan informasi posisi terkini dari user.[7] 1 Smartphone muncul dengan satu set pra-instal aplikasi, termasuk peta atau sistem navigasi. 2 Kebanyakan smartphone juga memiliki built-in kamera. Ketika geo-tagging diaktifkan, kamera mengambil posisi geografis sebagai bagian dari metadata gambar itu. 3 Beberapa aplikasi berbasis lokasi menjadi sangat populer. Foursquare, aplikasi untuk menjelajahi kota dan berbagi lokasi, memiliki 6,5 juta pengguna pada Februari 2011. Facebook, berbasis lokasi layanan places pada bulan Agustus 2010. Twitter juga menambahkan informasi lokasi sebagai pilihan untuk tweets mereka sejak 2010.[7] III. SIMULASI INVESTIGASI BUKTI DIGTIAL GPS PADA SMARTPHONE ANROID Simulasi dilakukan dengan melakukan penyusunan skenario. Skenario yang dirancang untuk penelitian ini adalah dilakukan koneksi dengan wifi dibeberapa tempat. disetiap tempat itu dilakukan pengambilan gambar dan perekaman video. Hasil analisis diharapkan dapat ditemukan bukti GPS untuk memetakan tempat yang pernah disinggahi oleh user dengan memanfaatkan bukti GPS yang terekam oleh database dan data GPS dari hasil conversi metadata file gambar, video dan file lainnya. Dalam simulasi penelitian ini menggunakan smartphone Lenovo seri P780 dengan android versi Jelly Bean. Berikut gambar skenario. Gambar 3 Alur Skenario IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Framework Dalam Proses Investigasi Bukti Digital GPS Pada Smartphone Android Framework yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari framework yang digunakan pada penelitian Maus, Stefan., Höfken, Hans., Schuba, Marko pada tahun 2011. Hasil pengembangan tersebut terlihat pada gambar berikut Gambar 4 Framework Investigasi Bukti Digital GPS Pada Smartphone Android Konferensi Nasional Sistem dan Informatika KNS&I 2014 – STMIK STIKOM Bali 7-8 November 2014 Resources Dalam rangka meningkatkan kualitas bukti dan meminimalkan risiko yang terkait dengan investigasi maka sumber daya resources direncanakan lebih awal. Tahap ini dikaitkan dengan mendapatkan pemahaman awal tentang karakteristik bukti digital GPS, pelatihan, pengetahuan dan pengalaman personil adalah kontributor utama di dalam investigasi sehingga dapat bekerja berdasarkan SOP yang sudah ada.[4] Preparation Sebelum ke TKP untuk melaksanakan penggeledahan kasus yang berkaitan dengan barang bukti eletronik, maka analisis forensic dan investigator terlebih mempersiapkan dan memperhatikan peralatan yang nantinya dibutuhkan selama proses penggeledahan di TKP.[7] Communication Shielding Mengingat bukti digital GPS rentang terjadinya perubahan maka diharuskan suatu area tampa sinyal hal ini diperlukan dalam kondisi pemeriksaan di tempat live forensic atau ketika barang bukti dalam perjalanan ke laboratorium forensic diperlukan kantong faraday suatu kantong yang terbuat dari bahan tertentu untuk meminimalisasi sinyal frekuensi radio smartphone atau jammer suatu peralatan untuk mengacak sinyal frekuensi radio. Hal ini dilakukan agar selama proses pemeriksaan mobile forensic barang bukti tersebut terjaga dan tidak terkontaminasi, sesuai dengan syarat dalam Pasal 6 UUD Tahun 2008 Tentang ITE, dimana salah satu syarat sah bukti digital yaitu dapat dijamin keutuhannya.[4] Data Acquistion Proses akuisisi dilakukan dengan cara physical sector per sector atau bit-stream copy sehingga hasil imaging akan sama persis dengan barang bukti secara phisycal. File hasil imaging disimpan dengan extensi .dd. !!Gambar 5 Imaging dengan Mode Physical Analysis 1 GPS Extraction melakukan ekstraksi dari file yang ada pada file .dd. Informasi data GPS biasanya disimpan dalam database dan secara otomatis diurutkan. Dalam penelitian ini ditemukan sesuatu yang baru, media penyimpanan database khusunya data GPS pada lenovo seri P780 tidak menggunakan database dengan extension .db ataupun .sqllite, temuan pada penelitian ini membuktikan bahwa database pada smartphone android selain menggunakan .db dan .sqllite tetapi juga menggunakan .log. Data satellite GPS yang tersimpan dalam database berada dalam directori /root/ detail hasil ekstraksi dapat dilihat pada gambar.[7] Gambar 6 Hasil Exctraction Tabel Deskripsi Hasil Ekstraksi Data GPS Keterangan • Time Stamp Adalah urutan karakter atau informasi yang dikodekan mengidentifikasi ketika peristiwa tertentu terjadi, biasanya memberikan tanggal dan waktu. • Latitude Adalah garis lintang • Longitude Adalah garis bujur • TTFF Adalah singkatan dari time to first fix yaitu ukuran waktu yang dibutuhkan untuk penerima GPS dalam mendapatkan sinyal satelit dan data navigasi, dan menghitung posisi fix. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika KNS&I 2014 – STMIK STIKOM Bali 7-8 November 2014 2 GPS Conversion Metode conversion yaitu membaca metada file yang berupa data gambar, video dan lain – lain. Dalam melakukan analisis pada beberapa jenis file pada file .dd khususnya dalam metode konversi metadata data digital GPS tingkat kesulitannya cukup tinggi meskipun sudah dicoba dengan menggunakan beberapa tools. Informasi bukti digital GPS yang didapatkan sangat terbatas dan itu hanya didapatkan pada file yang berupa gambar.!Secara detail file gambar yang ada pada file .dd dapat dilihat pada gambar berikut.[7] Gambar 7 Informasi GPS file Gambar Reporting Untuk kebutuhan dokumentasi dan pelaporan barang bukti smartphone disertakan informasi tambahan misalnya eletronoc serial number ESN, mobile identification number MIN/MDN, model.[8] GPS Presentation Setelah melalui proses extraction dan conversion bukti digital GPS disajikan dalam bentuk presentasi, dalam digital forensic presentasi merupakan serangkain kegiatan yang dilakukan oleh ahli forensic dalam mendemostrasikan temuannya di pengadilan guna menerangkan suatu perkara dalam membantu hakim dalam pengambilan keputusan, presentasi bukti digital GPS bentuknya berbeda karena dipresentasikan secara visual lewat peta digital dengan menggunakan google map, bukti digital GPS berupa latitude dan longitude memberikan informasi titik yang merupakan sumber pengambilan atau pembuatan dokumen. Seperti terlihat pada gambar.[7] Gambar 8 Presentasi Dengan Peta Digital Archiving Archiving adalah langkah yang terakhir sebagai kita ketahui bersama bahwa bukti digital GPS masih jarang digunakan dalam kasus cyber crime, hal ini bisa memberikan dampak dimana tidak dapat diterima oleh pihak tersangka sehingga pengarsipan data yang diambil dan didokumentasikan dari smartphone adalah bagian penting dari keseluruhan proses. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan data dalam format yang bisa digunakan selama berlangsungnya proses pengadilan, referensi di masa mendatang, dan untuk kebutuhan pencatatan. Beberapa kasus dapat bertahan selama bertahun-tahun sebelum keluarnya keputusan hakim, dan kebanyakan yurisdiksi mengharuskan data disimpan dalam waktu yang panjang untuk keperluan banding.[8] V. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah 1. Penelitian yang dilakukan memberikan gambaran teknis akuisisi bukti digital GPS pada pada smartphone android. 2. Penelitian yang dilakukan memberikan pengetahuan tentang penerapan framework untuk ivestigasi dan analisis bukti digital GPS pada pada smartphone android. 3. Penelitian yang dilakukan memberikan gambaran teknis analisis bukti digital GPS pada smartphone android? 4. Penelitian yang dilakukan memberikan gambaran teknis presentasi bukti digital GPS pada smartphone android pada peta digital. 5. Penelitian yang dilakukan memberikan pilihan framework untuk melakukan analisis dan akuisis bukti GPS pada smartphone android. SARAN Untuk penelitian lebih lanjut tentang bukti digital GPS pada smartphone android guna mengdukung mobile forensic¸ diberikan beberapa saran 1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan jenis smartphone yang berbeda dengan sistem operasi android yang terbaru. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan menemukan lebih banyak jenis file yang dapat memberikan informasi data GPS baik dalam proses extraction ataupun conversion. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan melibatkan beberapa jenis smartphone dengan sistem operasi selain android.!Daftar Pustaka [1] Al-Azhar, M. N. 2012. Digital Forensic Panduan Praktis Investigasi Komputer. JakartaPenerbit Salemba Infotek. [2] Arsitektur Chip GPS Pada Android. 2013. [3] Chen, Barry. 2013. Computer Forensics In Criminal Investigations. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika KNS&I 2014 – STMIK STIKOM Bali 7-8 November 2014 [4] Goel, Archit., Tyagi, Anurag. & Ankit Agarwal. 2012. Smartphone Forensic Investigation Process Model. International Journal of Computer Science & Security IJCSS, Volume 6 Issue 5. [5] 2012. Bin Laden bodyguard’s satellite phone calls helped lead US forces to hiding place 2011. [6] Paseban. 2013. Apa Perbedaan, Kelebihan & Kekurangan Teknologi GPS vs A-GPS?. Retrieved from [7] Maus, Stefan., Höfken, Hans., Schuba, Marko. 2011. Forensic Analysis of Geodata in Android Smartphones. [8] Murphy, Cindy. 2011. Cellular Phone Evidence Data Extraction & Documentation. [9] GPS Evidence. Retrived from Main/GPSEvidence [10] 2013. Cara Membaca Data Longitude Latitude Alat GPS. Retrieved from. ... Salah satu teknologi umum yang dimiliki perangkat seluler sekarang adalah Global Positioning System GPS, yaitu sebuah sistem yang tertanam di smartphone pengguna dan berbasis satelit [2]. Teknologi GPS mampu memberikan informasi mengenai posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, dan murah [3]. ...ABSTRAK Abstract-Teknologi Location Based Services LBS merupakan sebuah layanan yang terdapat pada aplikasi seluler yang dapat menentukan serta memberi informasi mengenai letak atau posisi pengguna sesuai dengan perubahan posisi dari pengguna itu sendiri. Saat ini, telah banyak mobile application yang berkaitan dengan navigasi menerapkan teknologi LBS ini. Pada penerapan LBS sendiri, teknologi seperti Global Positioning System GPS dan Geographics Information System GIS seringkali turut diterapkan. Sebab pada LBS, teknologi GPS sering digunakan sebagai komponen dari teknologi LBS dalam menentukan posisi pengguna. Serta, LBS merupakan salah satu bentuk pengimplementasian dari teknologi GIS dalam menentukan jarak dan rute pengguna dengan lokasi tujuan, navigasi, serta menampilkan direktori kota pohon, jalan, dan lain-lain. Pada makalah ini, penulis akan membahas tinjauan literatur mengenai penerapan Teknologi Location Based Services LBS dalam mobile application. Pengumpulan literature review dilakukan dengan cara mengumpulkan serta menyeleksi paper yang berkaitan dengan Teknologi Location-Based Services LBS. Proses seleksi literature review dilakukan berdasarkan beberapa kriteria seleksi, yaitu 1 Literatur yang membahas teknologi Location-Based Services, 2 Literatur yang membahas teknologi Global Positioning System, 3 Literatur yang membahas aplikasi yang menerapkan teknologi Location Based Services. Hasil dari tinjauan literatur ini yaitu 1 LBS, GIS, dan GPS saling berkaitan dalam sebuah aplikasi. 2 LBS merupakan salah satu pengimplementasian dari teknologi GIS. Sehingga apabila suatu aplikasi mobile menerapkan teknologi LBS, maka secara otomatis menerapkan teknologi GIS. 3 Tingkat akurasi penunjukGPS Global Positioning System is the main device that record location based on coordinate . The purpose of location recording is making digital maps and the output are printed-maps. Digital maps and printed-maps that have been authorized by the government will become reference for every activities like terminating the location objects or borderline. The Accuracy and authenticity of coordinate data from GPS is essential for high-accuracy maps, but digital maps are also vulnerable from editing, duplication, or deleted for a particular purpose. Because of that, supervisory management in the manufacturing process is needed to help facilitate in building a digital map-making profile. The reference in managing risk management to build the profile is NIST Maus Hans HoefkenMarko SchubaSmartphones provide a lot of interesting data for a forensic investigator. As many apps make use of location information to provide or enhance their services, the log files of smartphones can contain valuable geodata. Based on geodata it is possible to reconstruct the whereabouts of the phone and its user at certain points in time. The functionality to analyse geodata based on GPS coordinates is standard for many mobile forensics tools. Unfortunately, many smartphone apps log their geodata in human readable format only, which makes it harder for investigators to get and analyse this important information. This paper proposes a simple but comprehensive approach to the analysis of all geodata on a smartphone. The approach uses simple app-specific descriptions of the geodata information stored in smartphones and thus enables an automatic extraction and presentation of all relevant geodata. The approach is currently being implemented for Android Forensic Investigation Process ModelArchit GoelAnurag TyagiAnkit AgarwalGoel, Archit., Tyagi, Anurag. & Ankit Agarwal. 2012. Smartphone Forensic Investigation Process Model. International Journal of Computer Science & Security IJCSS, Volume 6 Issue 5.Apa Perbedaan, Kelebihan & Kekurangan Teknologi GPS vs A-GPS? Retrieved from apa-kelebihan-kekurangan-teknologi [7] Maus Forensic Analysis of Geodata in Android SmartphonesPasebanPaseban. 2013. Apa Perbedaan, Kelebihan & Kekurangan Teknologi GPS vs A-GPS?. Retrieved from apa-kelebihan-kekurangan-teknologi [7] Maus, Stefan., Höfken, Hans., Schuba, Marko. 2011. Forensic Analysis of Geodata in Android [10] 2013. Cara Membaca Data Longitude Latitude Alat GPS. Retrieved fromGps EvidenceGPS Evidence. Retrived from Main/GPSEvidence [10] 2013. Cara Membaca Data Longitude Latitude Alat GPS. Retrieved from. Laden bodyguard's satellite phone calls helped lead US forces to hiding placeO 2012. Bin Laden bodyguard's satellite phone calls helped lead US forces to hiding place 2011. Forensic Panduan Praktis Investigasi KomputerM N Al-AzharAl-Azhar, M. N. 2012. Digital Forensic Panduan Praktis Investigasi Komputer. JakartaPenerbit Salemba Phone Evidence Data Extraction & DocumentationCindy MurphyMurphy, Cindy. 2011. Cellular Phone Evidence Data Extraction & Forensics In Criminal InvestigationsBarry ChenChen, Barry. 2013. Computer Forensics In Criminal Perbedaan, Kelebihan & Kekurangan Teknologi GPS vs A-GPSPasebanPaseban. 2013. Apa Perbedaan, Kelebihan & Kekurangan Teknologi GPS vs A-GPS?. Retrieved from Membaca Data Longitude Latitude Alat GPSCo 2013. Cara Membaca Data Longitude Latitude Alat GPS. Retrieved from. Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja Global Positioning System GPS sebagai teknologi yang menerapkan konsep relativitas, serta pengaruh yang terjadi akibat relativitas dalam GPS sebagai upaya mengedepankan pembelajaran kontekstual. Jenis penelitian ini adalah studi literatur. Secara umum sistem GPS memiliki tiga komponen utama yakni ground segmen stasiun kontrol, space segmen satelit, dan user segmen perangkat receiver. GPS menentukan posisi receiver dengan metode trilaterasi dari sedikitnya empat satelit yang selalu terlihat dari titik manapun di bumi setiap saat. Informasi dari tiga satelit diperlukan untuk menentukan lokasi, sedangkan sinyal ke-empat dibutuhkan untuk menentukan waktu secara akurat. Relativitas menyebabkan sistem GPS mengalami penyimpangan waktu. Gerak relatif satelit terhadap bumi mengakibatkan waktu di satelit lebih lambat dibanding waktu bumi Teori Relativitas Khusus, sedangkan gravitasi bumi membuat waktu satelit bergerak lebih cepat dibanding waktu bumi Teori Relativitas Umum. Oleh karena itu, sistem GPS perlu melakukan koreksi-koreksi yang berkaitan dengan efek relativistik dalam upaya mencapai tingkat akurasi yang tinggi. Upaya membuat sistem GPS presisi adalah mengatur frekuensi detak jam atom yang diperlambat sebelum satelit diluncurkan, sehingga jam atom ini akan berdetak selaras dengan jam di bumi setelah berada di orbit. Kata Kunci Global positioning system, relativitas khusus, dan relativitas umum. PENDAHULUAN Global Positioning System GPS merupakan sebuah perangkat yang menyediakan layanan posisi, navigasi, dan waktu bagi pengguna. GPS dikembangkan sejak tahun 1973 untuk mengatasi keterbatasan banyak sistem navigasi yang ada dan berada dibawah kendali Departemen Pertahanan Amerika Serikat Federal Aviation Administration, 2014; Oxley, 2017. Teknologi GPS semula bertujuan untuk memberikan bantuan navigasi bagi militer, namun kemudian merambah ke berbagai bidang kehidupan, contohnya navigasi transportasi darat, laut, dan udara. GPS juga dimanfaatkan untuk pemetaan geografis seperti pembuatan peta digital dan pengukuran suatu wilayah, serta berperan besar dalam menentukan lokasi. Satelit-satelit GPS mengorbit bumi dengan konfigurasi tertentu. Kecepatan orbit satelit serta faktor gravitasi bumi menyebabkan sistem GPS mengalami relativitas. Oleh karena itu sistem GPS perlu membuat koreksi-koreksi yang berkaitan dengan relativitas guna penunjukkan Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 93 TEORI RELATIVITAS PADA GLOBAL POSITIONING SYSTEM GPS Richardo Barry Astro 1 dan Siti Humairo2 1Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Flores 2Program Studi Pengajaran Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Bandung Email richardobarryastro ABSTRAK Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja Global Positioning System GPS sebagai teknologi yang menerapkan konsep relativitas, serta pengaruh yang terjadi akibat relativitas dalam GPS sebagai upaya mengedepankan pembelajaran kontekstual. Jenis penelitian ini adalah studi literatur. Secara umum sistem GPS memiliki tiga komponen utama yakni ground segmen stasiun kontrol, space segmen satelit, dan user segmen perangkat receiver. GPS menentukan posisi receiver dengan metode trilaterasi dari sedikitnya empat satelit yang selalu terlihat dari titik manapun di bumi setiap saat. Informasi dari tiga satelit diperlukan untuk menentukan lokasi, sedangkan sinyal ke-empat dibutuhkan untuk menentukan waktu secara akurat. Relativitas menyebabkan sistem GPS mengalami penyimpangan waktu. Gerak relatif satelit terhadap bumi mengakibatkan waktu di satelit lebih lambat dibanding waktu bumi Teori Relativitas Khusus, sedangkan gravitasi bumi membuat waktu satelit bergerak lebih cepat dibanding waktu bumi Teori Relativitas Umum. Oleh karena itu, sistem GPS perlu melakukan koreksi-koreksi yang berkaitan dengan efek relativistik dalam upaya mencapai tingkat akurasi yang tinggi. Upaya membuat sistem GPS presisi adalah mengatur frekuensi detak jam atom yang diperlambat sebelum satelit diluncurkan, sehingga jam atom ini akan berdetak selaras dengan jam di bumi setelah berada di orbit. Kata Kunci Global positioning system, relativitas khusus, dan relativitas umum. PENDAHULUAN Global Positioning System GPS merupakan sebuah perangkat yang menyediakan layanan posisi, navigasi, dan waktu bagi pengguna. GPS dikembangkan sejak tahun 1973 untuk mengatasi keterbatasan banyak sistem navigasi yang ada dan berada dibawah kendali Departemen Pertahanan Amerika Serikat Federal Aviation Administration, 2014; Oxley, 2017. Teknologi GPS semula bertujuan untuk memberikan bantuan navigasi bagi militer, namun kemudian merambah ke berbagai bidang kehidupan, contohnya navigasi transportasi darat, laut, dan udara. GPS juga dimanfaatkan untuk pemetaan geografis seperti pembuatan peta digital dan pengukuran suatu wilayah, serta berperan besar dalam menentukan lokasi. Satelit-satelit GPS mengorbit bumi dengan konfigurasi tertentu. Kecepatan orbit satelit serta faktor gravitasi bumi menyebabkan sistem GPS mengalami relativitas. Oleh karena itu sistem GPS perlu membuat koreksi-koreksi yang berkaitan dengan relativitas guna penunjukkan Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 94 posisi, navigasi, dan waktu yang presisi bagi pengguna. Teknologi GPS adalah contoh penerapan teori relativitas. Teori relativitas menjadi salah satu tulang punggung fisika modern, terutama dalam penataan dan pelurusan konsepkonsep dasar dalam fisika yang berkaitan dengan ruangwaktu, momentumenergi sebagai aspek kinematika semua gejala alam, yang selanjutnya mengangkat cahaya sebagai pembawa isyarat berkelajuan maksimum Anugraha, 2011. Teori relativitas Einstein meliputi Teori Relativitas Khusus TRK dan Teori Relativitas Umum TRU. TRK merupakan teori tentang bagaimana gerakan dengan laju mendekati laju cahaya dapat mempengaruhi pengukuran panjang dan waktu. Sedangkan TRU menangani kerangka sistem dengan percepatan dan sistem gravitasi yang tidak dapat diselesaikan oleh TRK. Pembuatan sistem GPS perlu memperhitungkan penyimpangan waktu sesuai teori relativitas. Konsep relativitas terkesan abstrak dan sulit dibayangkan oleh sebagian besar siswa dan mahasiswa yang mempelajari fisika. Hal ini berangkat dari fakta bahwa ruang lingkup relativitas yang mensyaratkan keadaan mendekati kecepatan cahaya serta konsep gravitasi dan kaitannya dengan ruang-waktu lengkung. Pada makalah ini akan diuraikan prinsip kerja GPS sebagai teknologi yang menerapkan konsep relativitas, serta pengaruh relativitas dalam GPS sebagai upaya mengedepankan pembelajaran kontekstual. PEMBAHASAN Global Positioning System Sistem navigasi GPS terdiri dari tiga komponen utama yakni ground segmen yang merupakan stasiun di bumi sebagai pengendali satelit, space segmen berupa satelit-satelit yang mengorbit bumi, dan user segmen berupa perangkat penerima GPS Oxley, 2017; Hartini, 2019. Hingga tahun 2012 terdapat 32 satelit GPS yang mengorbit bumi pada ketinggian sekitar km. Satelit-satelit GPS mengorbit dengan periode 11 jam 58 menit Pope dkk., 2010; Federal Aviation Administration, 2014; Oxley, 2017. Dengan periode orbit dua kali sehari dan radius sekitar km maka masing-masing satelit memiliki kecepatan orbit sekitar 3874 m/s. Satelit GPS juga dilengkapi roket pendorong untuk menjaga satelit tetap pada orbitnya, serta memiliki baterai sebagai sumber tenaga ketika tidak mendapat cahaya matahari maupun saat terjadi gerhana matahari Hartini, 2019. Gambar 1. Konfigurasi orbit satelit GPS Oxley, 2017 Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 95 Ground segment atau control segment dapat dibagi menjadi empat bagian antara lain stasiun kontrol pusat, stasiun kontrol alternatif, antena, dan stasiun monitor. Segmen ini bertanggung jawab memantau jalur orbit satelit guna sinkronasi jam atom, melakukan koreksi-koreksi kesalahan model orbit satelit, pembaharuan navigasi, informasi cuaca luar angkasa, dan sebagainya Oxley, 2017. Secara umum perangkat GPS mengukur waktu tempuh gelombang elektromagnetik sampai pada receiver dari sedikitnya empat satelit berbeda sehingga diperoleh jarak antara receiver terhadap satelit-satelit tersebut. Perbandingan jarak beberapa satelit tersebut selanjutnya diterjemahkan ke dalam sistem koordinat bumi maupun peta digital Weiss dan Ashby, 1997; Oxley, 2017. Sistem GPS dapat mengetahui jarak satelit terhadap receiver melalui persamaan berikut    1 dengan  merupakan selisih waktu saat sinyal diterima oleh receiver terhadap waktu saat sinyal ditransmisikan oleh satelit, dan  adalah cepat rambat gelombang elektromagnetik. Teori Relativitas Khusus TRK dikembangkan oleh Einstein mengacu pada kerangka reverensi yang bergerak dengan kecepatan konstan dan didasarkan pada dua postulat yaitu “1 Asas relativitas hukum-hukum fisika tetap sama pernyataannya dalam semua sistem lembam, 2 Ketidakubahan laju cahaya laju cahaya memiliki nilai   yang sama dalam semua sistem lembam” Krane, 2014; Pope dkk., 2010. Konsekuensi akibat TRK antara lain kecepatan relatif, kontraksi panjang, dilatasi waktu, massa relativistik, energi kinetik relativistik, energi relativistik total, momentum relativistik, efek doppler relativistik. Salah satu konsekuensi signifikan dari postulat tersebut adalah jam yang bergerak lambat. Secara lebih spesifik relativitas khusus menyatakan bahwa seorang pengamat dalam suatu kerangka inersia melihat jam yang bergerak relatif terhadap dirinya seolah bergerak lambat. Fenomena ini disebut sebagai dilatasi waktu dan dinyatakan oleh persamaan berikut Krane, 2014; Pope dkk., 2010      2    3 Dengan  adalah selang waktu untuk pengamat,  adalah selang waktu pada jam yang bergerak, dan  adalah kecepatan satelit relatif terhadap pengamat, serta c adalah kecepatan cahaya. Berdasarkan persamaan 2, pengamat di bumi akan melihat jam pada satelit bergerak lebih lambat dengan nilai yang bergantung pada kecepatan relatif satelit. Jika satelit bergerak dengan kecepatan 3874 m/s maka untuk setiap detik waktu yang diamati dari satelit GPS, waktu di bumi telah bergerak selama 1,000000000083 sekon. Dengan kata lain untuk tiap detik waktu di bumi, pengamat akan melihat jam satelit GPS mengalami keterlambatan sebesar 8,3 x 10-11 sekon. Keterlambatan tersebut jika diakumulasikan dalam satu hari maka diperoleh total selisih waktu antara jam satelit dan jam di bumi sebesar , atau jam satelit tertinggal  menurut pengamat di bumi perhari. Jika ketidaksinkronan waktu ini dibiarkan Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 96 maka akan terjadi kesalahan dalam pengukuran jarak GPS. Dari persamaan 1 dengan dilatasi waktu  maka diperoleh penyimpangan jarak sejauh 2,1 km perhari. Penyimpangan ini sangat berbahaya jika digunakan dalam sistem navigasi transportasi seperti pesawat, kapal laut, dan sebagainya. Teori Relativitas Umum Teori Relativitas Umum TRU dikembangkan Einstein untuk menangani kerangka sistem dengan percepatan dan sistem gravitasi yang tidak dapat diselesaikan oleh TRK TRK terbatas pada gerak relatif dengan kecepatan konstan. TRU mendefinisikan gravitasi sebagai efek dari kelengkungan ruang-waktu karena adanya penyebaran massa dan energi di dalam ruang-waktu tersebut Anugraha, 2011. Perbedaan utama TRK dan TRU adalah bahwa relativitas khusus berurusan dengan ruang-waktu “datar”, sedangkan relativitas umum dengan ruang-waktu “lengkung” Krane, 2014. Beberapa implikasi akibat konsep ruang-waktu yang dapat melengkung akibat benda bermassa antara lain pembelokan cahaya yang melewati materi masif seperti matahari, gagasan gelombang gravitasi gravitational waves, gagasan lubang hitam black hole dan lubang putih white hole serta lubang ulat worm hole, hingga gagasan mesin waktu dan penjelajah waktu. Salah satu implikasi dari kelengkungan ruang-waktu pada TRU adalah gravitasi menyebabkan terjadi pemuluran waktu Pope dkk., 2010. Cahaya membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan perjalanan antara dua titik terpendek dalam geometri lengkung geodesic sehingga terjadi pemuluran waktu yang dikenal sebagai Gravitational Time Dilatation. Waktu di daerah dengan medan gravitasi yang besar akan menjadi lebih lambat bergerak dibandingkan dengan waktu di daerah dengan medan gravitasi yang lebih kecil Kennell, 2015. Rasio waktu dalam medan gravitasi memenuhi persamaan Pope dkk., 2010    4 dengan  adalah selang waktu untuk receiver,  selang waktu pada sumber,  beda potensial gravitasi antara sumber dan receiver, dan  kecepatan cahaya. Untuk sistem GPS, rasio waktu satelit  dan waktu penerima bumi  memenuhi persamaan Pope dkk., 2010   5 dengan  merupakan jari-jari bumi  ,  adalah jari-jari orbit satelit terhadap inti bumi ,  adalah tetapan gravitasi , serta M adalah massa bumi . Berdasarkan persamaan 5 maka diperoleh  sebesar . Terlihat bahwa terjadi perbedaan waktu antara jam di bumi dan jam di satelit. Setiap detik waktu di bumi maka waktu satelit tercatat menempuh . Hal ini menunjukkan bahwa waktu satelit bergerak lebih cepat  dari waktu bumi untuk setiap detiknya. Dengan demikian dalam satu hari waktu satelit bergerak lebih cepat  dibandingkan dengan waktu di bumi. Hal ini turut mengakibatkan kesalahan dalam pengukuran jarak GPS menggunakan persamaan 1 dengan akumulasi error yang cukup besar . Oleh karena itu pada pembuatan GPS sangat perlu untuk mempertimbangkan dampak dari relativitas umum. Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 97 Prinsip Kerja Global Positioning System GPS GPS menentukan posisi receiver dengan metode trilaterasi dari sedikitnya empat satelit yang dapat selalu terlihat di titik manapun di bumi pada tiap waktu. Trilaterasi merupakan metode penentuan koordinat spasial sebuah titik yang tidak diketahui berdasarkan informasi jarak antara titik tersebut dengan minimal tiga buah koordinat Navidi dkk., 1998. Tiap satelit GPS mentransmisikan sinyal yang mengandung informasi mengenai posisi satelit tersebut, waktu, dan kondisi sistem secara umum. Selanjutnya receiver menggunakan sinyal tersebut untuk menghitung jarak satelit transmisi dengan cara mengalikan waktu yang di tempuh sinyal dan kecepatan sinyal kecepatan cahaya. Receiver dapat menentukan lokasinya sebagai titik yang diperoleh dari perpotongan keempat lingkup imajiner Gambar 2. Tiga ruang lingkup tersebut diperlukan untuk menentukan lokasi, dan sinyal ke-empat dibutuhkan untuk menentukan waktu yang tepat digunakan dalam perhitungan. Dengan cara tersebut receiver dapat menentukan posisinya dengan cukup akurat dan cepat Pope dkk., 2010. Gambar 2. Penentuan posisi sistem GPS dengan metode Trilaterasi Sharda, 2018 Untuk mencapai tingkat akurasi yang tinggi GPS harus menggunakan informasi yang sangat tepat termasuk penanda waktu yang sangat presisi. Oleh karena itu setiap satelit GPS membawa jam atomik yang menggunakan cesium-133 dengan satu elektron valensi yang bisa berpindah sehingga dapat mengalami transisi dengan energi dan frekuensi yang sangat spesifik. Transisi ini digunakan untuk menghasilkan resonansi getaran pada  yang sangat sensitif terhadap variasi frekuensi dan dengan demikian menghasilkan pengukuran waktu yang sangat akurat Pope dkk., 2010. Pada sistem GPS terjadi penyimpangan waktu yang diakibatkan oleh gerak relatif satelit terhadap bumi TRK maupun akibat gravitasi bumi TRU. Gerak relatif satelit mengakibatkan waktu di satelit tertinggal  dibanding waktu di bumi, sedangkan gravitasi bumi membuat waktu satelit bergerak  lebih cepat dibanding waktu di bumi. Dengan akumulasi selisih waktu akibat kedua faktor tersebut sebesar , maka terjadi penyimpangan pengukuran posisi navigasi sistem GPS sekitar 11,33 km per hari. Oleh karena itu, sistem GPS perlu melakukan koreksi-koreksi yang berkaitan dengan efek Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 98 relativistik dalam upaya mencapai tingkat akurasi yang tinggi. Upaya membuat sistem GPS menjadi presisi adalah mengatur frekuensi detak jam atom yang diperlambat sebelum satelit diluncurkan, sehingga setelah berada di orbit jam atom ini akan berdetak selaras dengan jam di bumi. Upaya lain termasuk sinkronisasi jam atom satelit GPS dan upaya koreksi lainnya yang dapat dikerjakan dari stasiun kontrol. KESIMPULAN Sistem GPS memiliki satelit-satelit yang mengorbit bumi pada ketinggian dan kecepatan orbit tertentu. Masing-masing satelit membawa jam atomik dan berperan besar dalam menentukan lokasi/posisi pengguna GPS. Berdasarkan teori relativitas maka satelit-satelit yang bergerak relatif terhadap bumi serta faktor gravitasi bumi mengakibatkan terjadi penyimpangan waktu satelit terhadap waktu bumi. Penyimpangan waktu tersebut akan berimbas pada akurasi sistem GPS dan berbahaya terutama bagi navigasi transportasi. Satelit GPS yang bergerak relatif mengakibatkan terjadinya keterlambatan waktu satelit oleh pengamat di bumi TRK. Demikian halnya posisi satelit yang berada di medan gravitasi lemah mengakibatkan waktu satelit menjadi lebih cepat dibanding waktu di permukaan bumi dengan medan gravitasi yang lebih besar TRU. Penyimpangan waktu ini dapat menyebabkan penyimpangan jarak/posisi receiver dalam sistem. Upaya untuk mengatasi efek relativitas pada sistem GPS dilakukan dengan cara memperlambat jam atom pada satelit sebelum diluncurkan ke orbit. Hal ini bertujuan untuk menyamakan detak jam atom satelit dengan waktu di bumi ketika mengorbit sehingga tidak ada perbedaan waktu antara bumi dan satelit. REFERENSI Anugraha, R. 2011. Teori Relativitas dan Kosmologi, Yogyakarta UGM Press. Federal Aviation Administration. 2014. Satellite Navigation - Global Positioning System GPS, artikel dari United States Department of Transportation. Diperoleh melalui situs internet Diakses tanggal 30 Agustus 2019. Hartini, S. 2019. Revolusi Ilmiah Global Positioning System GPS Sebagai Bukti Empiris Teori Relativitas, Jurnal Filsafat Indonesia, 2 1. ISSN E-ISSN 2620-7982, P-ISSN 2620-7990. 27-32 Krane, K. 2014. Fisika Modern, Jakarta Universitas Indonesia. Kennell, J. 2015. How Gravity Changes Time The Effect Known as Gravitational Time Dilation, artikel dari The Science Explorer. Diperoleh melalui situs internet Diakses tanggal 8 September 2019. Navidi, W., Murphy, & Hereman, W. 1998. Statistical Methods in Surveying by Trilateration. Computational Statistics & Data Analysis Vol 27 2. 209-227. Oxley, A. 2017. Uncertainties in GPS Positioning 1st Edition A Mathematical Discourse. London Academic Press. Pope, D., Fish, D., Tevlin, R., & Langford T. 2010. GPS Relativity Guide, Ontario-Canada Perimeter Institute for Theoretical Physics. Sharda, A. 2018. How GPS Works, artikel dari Medium Coorporation. Diperoleh melalui situs internet aryamansharda/how-gps-actually-works-e6e0d126d2d5. Diakses tanggal 8 September 2019. Jurnal Dinamika Sains ISSN 2549-4929 Vol 31 2019, Page 99 Weiss, M & Ashby, N. 1997. GPS Receivers and Relativity. Proceeding of 29TH Annual Precise Time and Time Interval PTTI Systems and Applications Meeting. The Naval Observatory Washington DC. 69 - 83. ... When the rider uses GPS, it will make signal contact with satellites in earth orbit. In order for the GPS to work accurately, it uses a special clock atomic clock because ordinary clocks are sure to experience a different accumulation of time Barry and Humairo 2019. The atomic clock in the satellite position is set to run slower so that the result is the same as the clock on earth. ...M. AnzaikhanMuhammad RoniThe falak science is a discipline of practical astronomy which is more inclined to the relationship between the movement of celestial bodies and the practice of muslim worship. The movement of celestial bodies is often used as an indicator in the implementation of certain worship rituals. The five daily prayers are concerned with the rotation of the earth which causes day and night. The earth and moon revolutions led to the Syamsiah and Qomariah calendars to find out the schedule for the Hajj. The shape of the earth that is round and the sun's light at a certain time can be an indication of the Qibla direction. The definition of falak as the movement of celestial bodies as described above is interesting to study in the Qur’an. This study used a content analysis method of the Qur’an with interpretation media of Tafsir Al-Misbah. There were three concluding phases of this study; First, textual identification of falak verses were found in three words, namely al-falak, al-falaq, and al-fulk. Al-falak means the path of the earth, al-falaq means a cleaver, and al-fulk means ark sailing ship. Al-Falaq which means the movement of celestial bodies has significance with the theory of nature's qadim. Scientifically, astronomy can prove scientifically that nature predates time... Ketika pengendara menggunakan GPS, maka ia akan melakukan kontak sinyal dengan satelit yang ada di orbit bumi. Agar GPS bekerja akurat maka menggunakan jam khusus jam atom sebab jam biasa sudah pasti mengalami akumulasi waktu yang berbeda Barry & Humairo, 2019. Jam atom yang ada di posisi satelit diseting berjalan lebih lambat agar hasilnya sama dengan jam yang ada di bumi. ...M. AnzaikhanThe debate about the qadim of nature is one of the theological issues that has never been found in agreement among Muslim Scholars. This understanding is based on the way of their thinking and the scientific frame developed among Muslim scholars. If the concept of qadim is related to the context of time, qadim means a reality that is considered to have existed before time. Based on that argument, the question arised is whether that the time existed before nature or did that time occur due to the movement of the nature? This study uses a qualitative approach, while data obtained from the study of literature and some related documents. The data verification process is carried out by comparing the study of Kalam and Falaq. In the perspective of Kalam, qadim is understood by the scholars rationally philosophy while the scholar of Kalam acknowledged it scientifically. This research concludes that Kalam scholars consider time exists due to the movement of the universe, so that nature is considered to have existed before time. Therefore, Kalam scholar regards the nature is HartiniPermasalahan paradoks kembar yang muncul pada abad ke-20 tidak dapat dijelaskan dengan teori ruang dan waktu Newton yang bersifat mutlak sehingga menyebabkan munculnya revolusi ilmiah dalam Fisika. Revolusi ilmiah ini telah mengubah cara pandang manusia mengenai alam semesta secara mendasar. Paradigma baru tersebut adalah paradigma tentang konsep ruang dan waktu serta konsep alam semesta yang dikemukakan oleh Einstein yaitu teori relativitas. Teori relativitas Einstein meliputi teori relativitas khusus dan teori relativitas umum. Hukum-hukum fisika yang terdapat di teori relativitas dapat ditemui di kehidupan sehari-hari. Salah satunya pada Global Positioning System GPS. GPS adalah satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroperasi secara penuh di dunia saat ini. GPS merupakan bukti empiris dari teori relativitas Einstein. Kata Kunci revolusi ilmiah, gps, relativitasWilliam NavidiWilliam S. Murphy Willy HeremanTrilateration techniques use distance measurements to survey the spatial coordinates of unknown positions. In practice, distances are measured with error, and statistical methods can quantify the uncertainty in the estimate of the unknown location. Three methods for estimating the three-dimensional position of a point via trilateration are presented a linear least-squares estimator, an iteratively reweighted least-squares estimator, and a non-linear least-squares technique. In general, the non-linear least-squares technique performs best, but in some situations a linear estimator could in theory be constructed that would outperform it. By eliminating the need to measure angles, trilateration facilitates the implementation of fully au-tomated real-time positioning systems similar to the global positioning system GPS. The methods presented in this paper are tested in the context of a realistic positioning problem that was posed by the Thunder Basin Coal Company in Wright, OxleyUncertainties in GPS Positioning A Mathematical Discourse describes the calculations performed by a GPS receiver and the problems associated with ensuring that the derived location is a close match to the actual location. Inaccuracies in calculating a location can have serious repercussions, so this book is a timely source for information on this rapidly evolving technology. Covers how a GPS receiver works and how the earth is modeled so position data can be calculated Discusses the different signals and clock speeds of the satellites, the receivers, and sources of inaccuracy Examines how the errors are distributed in the data and provides Navigation -Global Positioning System GPS, artikel dari United States Department of TransportationR AnugrahaAnugraha, R. 2011. Teori Relativitas dan Kosmologi, Yogyakarta UGM Press. Federal Aviation Administration. 2014. Satellite Navigation -Global Positioning System GPS, artikel dari United States Department of Transportation. Diperoleh melalui situs internet vservices/gnss/gps/. Diakses tanggal 30 Agustus Gravity Changes Time The Effect Known as Gravitational Time Dilation, artikel dari The Science ExplorerJ KennellKennell, J. 2015. How Gravity Changes Time The Effect Known as Gravitational Time Dilation, artikel dari The Science Explorer. Diperoleh melalui situs internet Diakses tanggal 8 September PopeD FishR TevlinT LangfordPope, D., Fish, D., Tevlin, R., & Langford T. 2010. GPS Relativity Guide, Ontario-Canada Perimeter Institute for Theoretical GPS Works, artikel dari Medium CoorporationA ShardaSharda, A. 2018. How GPS Works, artikel dari Medium Coorporation. Diperoleh melalui situs internet aryamansharda/how-gps-actually-works-e6e0d126d2d5. Diakses tanggal 8 September 2019. BAB 2 LANDASAN TEORI BAB ii LANDASAN TEORI Konsep Dasar Graf Definisi Sebuah graf didefinisikan sebagai pasangan terurut himpunan dimana one. adalah sebuah himpunan tidak kosong yang berhingga yang anggotaanggotanya Lebih terperinci Jalan raya yang pandai Jalan raya yang pandai Jl. Thamrin, Gatot Soebroto, Kuningan, Sudirman, dan masih banyak lagi nama jalan besar di Jakarta yang semuanya terkenal karena satu persamaannya MACET!!! Bahkan jalan tol yang Lebih terperinci BAB 1 PENDAHULUAN. Latar belakang 13 BAB i PENDAHULUAN Latar belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, tidak lepas dari peran ilmu matematika, yaitu ilmu yang menjadi solusi secara konseptual dalam menyelesaikan Lebih terperinci BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Dasar Graph Sebelum sampai pada pendefenisian masalah lintasan terpendek, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan mengenai konsep-konsep dasar dari model graph dan Lebih terperinci BAB ane PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, penyelesaian suatu masalah dapat ditangani oleh suatu algoritma. Jenis masalah dapat berkisar dari masalah yang mudah sampai Lebih terperinci BAB ii LANDASAN TEORI iv BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas Lebih terperinci Memantau apa saja dengan GPS Memantau apa saja dengan GPS Global Positioning Organization Dalam film Enemy of The Land, tokoh pengacara Robert Clayton Dean diperankan oleh Volition Smith tiba-tiba saja hidupnya jadi kacau-balau. Ke mana Lebih terperinci BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Konsep Dasar Simulasi Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan entitas baik manusia ataupun mesin yang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam prakteknya, Lebih terperinci BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teori graf menurut Munir 2012, merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika dengan pokok bahasan yang sudah sejak lama digunakan dan memiliki banyak terapan hingga Lebih terperinci BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi Lebih terperinci Matematika Diskrit. Rudi Susanto Matematika Diskrit Rudi Susanto Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta Perjalanan satu mil dimulai dari satu langkah Kuliah kita.. Matematika Lebih terperinci BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB Ii TINJAUAN PUSTAKA Sistem informasi adalah suatu sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan. Tujuan dari sistem Lebih terperinci BAB ii LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar seperti teorema dan beberapa definisi yang akan penulis gunakan sebagai landasan berpikir dalam melakukan penelitian ini sehingga mempermudah Lebih terperinci Manfaat Pohon Keputusan DECISION TREE POHON KEPUTUSAN Latar Belakang Pohon Keputusan Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah Lebih terperinci BAB I PENDAHULUAN Tujuan BAB I PENDAHULUAN Tujuan Skripsi ini bertujuan untuk merancang dan merealisasikan sebuah alat yang dapat mengetahui posisi terkini, menampilkan informasi waktu, ketinggian, dan perkiraan waktu tiba Lebih terperinci BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Banyak orang yang memandang matematika adalah ilmu yang sukar, penuh dengan rumus-rumus dan perhitungan yang rumit dan membingungkan. Menurut Sumaji Rifa i, 2009 Lebih terperinci BAB Two LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Adapun landasan teori yang dibutuhkan dalam pembahasan tugas akhir ini di antaranya adalah definisi graf, lintasan terpendek, lintasan terpendek fuzzy, metode rangking fuzzy, algoritma Lebih terperinci TERAPAN POHON BINER i TERAPAN POHON BINER one Terapan pohon biner di dalam ilmu komputer sangat banyak, diantaranya 1. Pohon ekspresi 2. Pohon keputusan iii. Kode Prefiks 4. Kode Huffman 5. Pohon pencarian biner 2 Pohon Ekspresi Lebih terperinci BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet saat ini sangat mempermudah orang dalam mencari informasi. Orang dapat memperoleh informasi di mana saja dan kapan saja dengan Lebih terperinci GPS Global Positioning Sistem Global Positioning Sistem atau yang biasa disebut dengan GPS adalah suatu sistem yang berguna untuk menentukan letak suatu lokasi di permukaan bumi dengan koordinat lintang dan bujur dengan bantuan penyelarasan Lebih terperinci BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Graf Graph Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan V, Due east yang dinotasikan dalam bentuk G = {5Thou, EG}, dimana VG adalah himpunan vertex simpul yang tidak kosong Lebih terperinci MATEMATIKA DISKRIT II ii SKS MATEMATIKA DISKRIT Ii two SKS Rabu, Ruang Hard disk drive PERTEMUAN Xi, XII RELASI Dosen Prevarication Jasa 1 Matematika Diskrit Graf lanjutan 2 Lintasan dan Sirkuit Euler Lintasan Euler ialah lintasan Lebih terperinci BAB ii LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Algoritma Algoritma merupakan urutan langkah langkah untuk menyelesaikan masalah yang disusun secara sistematis, algoritma dibuat dengan tanpa memperhatikan bentuk Lebih terperinci BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya saat ini, telah membawa dunia memasuki era informasi yang lebih cepat dan lebih efisien. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan Lebih terperinci

aplikasi gps merupakan salah satu metode analisis