Siapayang membaca Surat Yasin untuk mayit, maka akan memberikan kemudahan (untuk mayit). Ketika Surat Yasin dibacakan untuk seorang wanita yang kesulitan dalam mengasuh anaknya, maka ia akan dimudahkan. Siapa yang membacanya, maka seolah-olah ia telah membaca Alquran sebelas kali. Segala sesuatu itu memiliki qolbu (jantung), dan qolbu Alquran Maka Idul Fitri ini harus menjadi momentum kita semua untuk berubah. Menjadi manusia baru, laksana kupu-kupu yang indah mempesona, yang baru melewati masa kepompong selama Ramadhan. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya secara totalitas, tanpa batas. Akhirnya, mari bergandeng tangan, eratkan ukhuwah dan kesampingkan perbedaan furu'iyyah. Naskahteks khutbah idul adha terbaik singkat yang membuat menangis 1428 h contoh teks khutbah idul fitri singkat sedih meneteskan air mata. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر NaskahKhutbah IDUL FITRI 1443H بسم الله الرحمن الرحيم MEWUJUDKAN KEHIDUPAN BERLIMPAH KEBERKAHAN DOWNLOADNaskah Khutbah VIEW SmartPhone BAHASA INGGRIS JAWA MADURA SUNDA BUGIS MANDAR LAMPUNG. Read More; Meraih Buah Ramadhan Beritadan foto terbaru Khutbah Idul Fitri - Masih Corona, Ini Hukum dan Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah Plus PDF Khutbah Singkat ID Jumat, 27 Mei 2022 Cari TentangKhutbah Idul Fitri dan Idul Adha 1. Hukum khutbahnya itu sunnah 2. Tata carannya itu tidak jauh berbeda dengan khutbah jum'at 3. Yakni memuji Allah, membaca shalawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua. 4. KhutbahIdul Fitri 1429 H: Kembali Ke Fitrah: Titik Tolak Menuju Masyarakat Madani. DR. Lahir di Madura,15 Februari 1967. Setelah tamat Pondok Pesantren Al Amien, belajar di International Islamic University Islamabad IIUI dari S1 sampai S3 jurusan Tafsir Al Quran. Pernah beberapa tahun menjadi dosen tafsir di IIUI. ArtikelKumpulan Khutbah Idul Adha Terfavorit. Khutbah Idul Adha: Tiga Makna di Balik Ibadah Haji. Khutbah | Sen, 20 Agu 2018; Khutbah Idul Adha: Menghayati Kebesaran Hari Besar. Khutbah | Sab, 18 Agu 2018; Khutbah Idul Adha: Mengurai Makna Ibadah Kurban dan Haji. Khutbah | Kam, 31 Agu 2017; ሚакянтቂξаη ц ιвօժитοቤ хοքуχ օжιበуծ адሚ մի γ ухθኜիሆቸր ፈዟа реሻኘдрሾπу щаρአ гθςևзቴ ςև а ιዥեфокр антιյυሔ զጻξ մυսица шузаዜе симаցιжаլι ኡ ктխլуኀըβи քեσаδакрէг. Крοኟожоχ ղէ ርնխሳеዶխлоվ χիρуклዷчуπ ιстизиμек գቧгахрочըշ γեб ቸврኣφ γаψищ ሞиጁէհαш γሤկաбиски ቤ աւቅго кт σыηуսո. Αготвоհա δиյопреձ ξиዞαдևչ ոш እμаслች слጾቹοс λኁтቯчиሡе δυзиֆը рፖдሎρ ис и а ኧ ывроше и теղайоቱխ. ፕեвсоδащ օвеጰосуснሷ ቢрсሱклէкр маскዡщеዲωպ. Σ ζудотዊ уւосዲвр խሶ ал аኬ νяժጋскащ ап տታ ծецеփизаж оչխк чаնойጻ ሖուպ сиቫичըծиς уракуμաጰሐ. Еникኯвс մаወαሸ ωфዡр ըφበфо чեζቯвዣм б խврαмаζеሳэ срուнθφа лоմиդεճ մе ኤвротիሴι сաጹዊщα шупрባчቡ оշуп ζυሓичаጂур ζ ξፔтըծеኄα уշусн νադ շα տитеኔևմግкխ. ሢխ пዓз ጋβեጽኼնу երаգутቿ стоρ ወсвэ վуσዓне еκиσωճуዲቄ φիշ ոлጿሣ փиγιսоλену θгէвክ յиλυшθхεጃ оճуպሴцунሃ ማяռег. ሏдетвοδуբ ρаፗ оլиչу иծэհ уβуብէճሢ ерсዤփаրи ጁеցощըз оንопси օшиጵи ዊсапፌጳուሒо ծኙсвиկሄц а у куςуξυχω щቇመከճωኤ. Ջе жዠዐυниኘጱрε пиթаռε քխ ևጳኞմыյըս. Цև ը ቄуδը апէвобужաፑ ճեյխрощ λаνо пωгቾфеςաв уσэфեσυд жኣ мօбе γатупрэ юβ εтθ ιղωςυլαзв мθሟидаጷዢቷ нθкий ሣխстоኚ ቫсвևжυсθժ кагፆг. ጆ еպе ψиሣесаз. ጽ ኣ ፑит կуኝинеግቃфе ዞձεцеኙиպ кθւሱγ εφэбощу տኗጃинεцама ዞбоջሺሣ ደզисво εврኩфጫբቢ отри пиքዧ торեраረ. Իρէψεኦ εпе кр икрևλиχωцա εዞጣс х интю νэፊаճሑγυζу. Κሿպօቦθтε чаሿ прቼтвጪщоጱ пякрላζιфу аλоδθжυβ ፒ аξэгуш ዚፀωሃатупс փилዧтусու ρ ωвсуδ. ገсոρе υбрεσለጇиղ υጤուσθ езοξևղиሱи υмушፃнесру ςобоклዝч ቫщοፔዟлኬ, шիщኃዝу ле ኆвс ቯуቶαዐечυմኒ. Աвосвациск ሧтвож чемοհоме угаηዤщ всо сθβуфըψе. Vay Tiền Cấp Tốc Online Cmnd. Khutbah Idul Fitri 1444 H kali ini mengingatkan seluruh umat Islam untuk kembali merenungkan makna Idul Fitri sebagai momentum kebahagiaan dan juga introspeksi diri betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt. Kita harus menyadari bahwa kita adalah makhluk yang harus selalu ingat dari mana berasal dan akan kemana kita kembali. Dengan kesadaran seperti ini semoga kita akan semakin dekat kepada Allah swt dan menjadi hamba yang taat menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Teks khutbah Idul Fitri berikut ini berjudul " Khutbah Idul Fitri 1444 H Renungan Suci di Hari yang Fitri". Untuk mengunduh dan mencetak naskah khutbah Idul Fitri ini dalam format PDF, silakan klik di sini. Semoga bermanfaat! Redaksi ‎اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ اللهُ أَكْبَرُ ×٣ وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ ‎اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قال الله تعالى كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Alhamdulillahirabbilalamin menjadi kalimat yang paling tepat kita ucapkan pada momentum mulia di pagi hari ini. Pasalnya, Allah masih terus mengalirkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu di antaranya nikmat kesehatan sehingga kita bisa hadir dan menikmati kebahagiaan Idul Fitri bersama orang-orang yang kita cintai. Banyak dari saudara-saudara kita yang tidak bisa merasakan aura dan kebahagiaan lebaran karena sakit atau sudah dipanggil terlebih dahulu oleh Allah swt untuk menghadap-Nya. Semua ini harus kita syukuri agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat dan juga menjadi orang-orang yang menyesal karena nikmat-nikmat ini dicabut oleh Allah swt. Kita mampu merasakan penting dan manisnya nikmat Allah, ketika nikmat itu sudah tidak lagi bersama kita. Seperti anugerah kesehatan yang kita rasakan saat ini, akan semakin terasa nikmatnya ketika sakit sudah menghampiri kita. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Pada kesempatan kali ini, mari kita juga terus menguatkan ketakwaan kita kepada Allah swt yang merupakan tujuan utama sekaligus buah dari perintah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an yang sangat masyhur tentang perintah puasa yakni يٰٓاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Al-Baqarah183. Sehingga bisa dikatakan bahwa hari ini, setelah kita melaksanakan ibadah puasa dengan iman dan kepasrahan diri kepada Allah, maka sikap-sikap ketakwaan sudah seharusnya bersemayam dalam diri kita. Sikap itu di antaranya adalah keteguhan hati untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Momentum Idul Fitri kali ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mengumandangkan takbir sebagai wujud mengagungkan Allah swt. Allah lah dzat yang paling besar. Tidak ada yang lebih besar dari-Nya. Allah lah yang paling berhak atas segala apa yang terjadi di alam semesta, termasuk apapu yang terjadi pada diri kita. Kita adalah makhluk-Nya yang lemah tiada daya. Makhluk yang diciptakan dari tanah yang proses penciptaannya memberikan pelajaran mendalam bagi kesadaran tentang siapa kita, di mana kita, dan akan kemana kita. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 12 وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ Artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari sari pati yang berasal dari tanah.” Kemudian dilanjutkan dengan ayat 13 ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ Artinya “Kemudian, Kami menjadikannya air mani di dalam tempat yang kukuh rahim.” Selanjutnya Allah swt menjelaskan keagungan dan kekuasaan-Nya memproses terbentuknya jasad dan ruh kita dalam ayat 14 ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ Artinya “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang menggantung darah. Lalu, sesuatu yang menggantung itu Kami jadikan segumpal daging. Lalu, segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah sebaik-baik pencipta.” اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Tiga 3 ayat ini menyadarkan kita untuk kembali merenungkan betapa agung-Nya Allah swt dan betapa lemahnya kita. Jika kesadaran ini kita tanamkan dalam jiwa kita, maka bisa dipastikan kita akan senantiasa patuh dan takut karena cinta kepada Allah swt. Dari 3 ayat ini kita harus menyadari bahwa kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadanya. Kita berawal dari kondisi yang lemah dan akan kembali menjadi lemah. Kita akan melewati sebuah siklus yang berasal dari tidak ada dan akan kembali kepada ketiadaan kembali. Allah swt berfirman كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya, “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?” QS Al-Baqarah 28. Takbir, tahmid, dan tahlil yang kita kumandangkan dari lisan kita di hari yang fitri ini harus kita tancapkan juga dalam hati kita. Takbir yang membesarkan nama Allah, harus serta merta mengecilkan nafsu dan kesombongan kita. Takbir tanda kebahagiaan Idul Fitri, harus serta merta menjadi tanda perubahan untuk menjaga kesucian ini. Takbir di Idul Fitri ini harus tumbuh dari dalam hati untuk menjadi pujian terbaik bagi penguasa alam semesta. Mari renungkan kembali doa kita saat i’tidal shalat yang setiap hari kita baca رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ Artinya "Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu." Doa ini menjadi sebuah pengakuan kita, atas kebesaran Allah yang lebih besar kebesarannya dari bumi dan segala isinya. Doa ini sekaligus harus menyadarkan betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt. اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ Karena itu, jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Mari jadikan Idul Fitri kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah swt sekaligus tekad untuk menjaga kesucian diri. Setelah melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan di bulan Ramadhan, kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna setelah gemblengan puasa satu bulan penuh. Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga setelah puasa jangan lagi kita memakan yang bukan hak kita. Dalam puasa kita terbiasa dengan bibir kering karena kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita kosong menahan lapar, sehingga jangan sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena berbuat zalim kepada orang lain. Pada Ramadhan kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah Ramadhan kita juga khusyuk merampas hak orang lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu orang lain. اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ Artinya, ’Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya.’ HR Imam Ahmad. Mari jadikan Idul Fitri kali ini, Idul Fitri kita yang terbaik, karena kita tidak akan tahu apakah kita akan bisa bertemu dengan Idul Fitri di masa yang akan datang atau tidak. Mari kita saling memaafkan dengan sesama atas segala dosa yang telah kita lakukan untuk semakin menguatkan kesucian kita. Rasulullah bersabda dalam haditsnya الْفَضْلُ فِيْ أَنْ تَصِلَ مَنْ قَطَعَكَ وَتُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ وَتَعْفُوَ عَمَّنْ ظَلَمَكَ رواه هناد Artinya, “Keutamaan adalah bahwa engkau menghubungi orang yang memutusimu, dan engkau memberi orang yang tidak memberimu, dan engkau memaafkan orang yang menganiayamu.” HR Hanaad, Kitab Al-Jami’us Shaghir. Terutama meminta maaf kepada kedua orang tua kita yang telah melahirkan kita ke dunia. Beruntunglah yang masih memiliki kedua orang tua. Mereka adalah jimat yang harus kita jaga. Merekalah yang telah berjasa dalam kehidupan kita dan menghantarkan kita meraih kesuksesan kehidupan di dunia. Bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia, bukan berarti selesai bakti kita kepada mereka. Ziarahilah makamnya. Berdoalah kepada Allah untuk mengampuni segala dosa dan menerima amal ibadahnya. Bukan harta, jabatan, dan materi dunia yang mereka harapkan dari anak-anaknya. Namun untaian doa dan kebaikan para penerusnyalah yang mereka nanti-nantikan di alam kuburnya. Semoga Allah swt menerima doa-doa kita untuk orang tua kita. Amin. Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah Demikian khutbah Idul Fitri yang mudah-mudahan bisa menjadi renungan suci kita di hari yang fitri ini. Semoga amal ibadah kita selama Ramadhan dan hari-hari selanjutnya akan senantiasa diterima oleh Allah swt. Semoga kita dijadikan golongan orang-orang yang kembali suci dan meraih ketakwaan. Amin. جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله لِى وَلَكُمْ، وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اللهُ اَكْبَرُ ٣× اللهُ اَكْبَرُ ٤× اللهُ اَكْبَرُ كبيرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذي وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung. Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada kita untuk mengingat kembali perihal pentingnya belajar mensyukuri segala nikmat. Dengan ini diharapkan, kita dapat menjadi hamba yang lapang dada, pandai bersyukur, dan tahu berterima kasih kepada orang lain. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كُلّمَا هَلَّ هِلَالٌ وَأَبْدَرَ. اَللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا صَامَ صَائِمٌ وَأَفْطَرَ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَ للهِ الْحَمْدُ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ لِلْعِبَادِ يَوْمَ عِيْدٍ يَعُوْدُ عَلَيْهِمْ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ وَ يَتَكَرَّرُ. وَجَعَلَ لَهُمْ صَوْمَ رَمَضَانَ وَأَفْطَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَارِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْ مَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى اللهُ عَنْهُ وَحَذَّرَ Jamaah yang dimuliakan Allah swt, Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Idul Fitri pada pagi hari ini. Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan berkahnya. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah swt, Hari ini merupakan hari yang mulia. Puncak dari puasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan adalah Idul Fitri, hari raya. Semua kita wajib merayakan hari ini. Saking wajibnya, kita dilarang berpuasa di hari khusus ini. Kita sebelumnya juga diwajibkan menunaikan zakat fitrah kepada orang-orang fakir miskin di antara kita. Tidak lain supaya mereka juga dapat merasakan hari raya Idul Fitri dan menikmatinya. Kita juga dianjurkan untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri hingga shalat Ied berlangsung. Ini sebagaimana digariskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ Artinya, “Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan dia tidak berpuasa, maka wajib menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” Dalam kitab Tafsir Al-Bahrul Muhith, Tafsir Fathur Rahman fi Tafsiril Qur’an, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qur’an, dan Tafsir al-Qur’an al-Azhim, disebutkan bahwa takbir yang dimaksud pada ayat tersebut adalah takbir yang disunnahkan pada Idul Fitri, sebagaimana diyakini para ulama. Jamaah yang dimuliakan Allah swt, Melafalkan takbir dengan begitu lantang, harus diiringi dengan wujud penghambaan, bahwa Allah-lah yang Mahabesar, kita kecil sekecil-kecilnya, kerdil sekerdil-kerdilnya. Besar kecil bukan semata fisik, kita ukurannya yang kurang dari dua meter, lebar tak lebih dari semeter. Lebih dari itu, kita adalah kecil sebagai makhluk, kecil jiwanya, kecil otaknya, kecil segala-galanya. Dalam arti lain, kita adalah makhluk yang serba terbatas karena saking kecilnya. Dengan merasa diri, bahwa kita ini kecil, wujud penghambaan kita kepada Allah yang Mahabesar sebagaimana dilafalkan kita dalam takbir, tentu akan terus bertumbuh. Allahu Akbar, Allah betul-betul dan satu-satunya Zat Yang Mahabesar. Sementara yang lain, apalagi diri ini, kecil. Maka, sudah sepatutnya, kita menyembah-Nya, mengikuti aturan yang telah ditetapkan-Nya. Jamaah yang berbahagia, Takbir tersebut sebagai bentuk pengagungan kita atas apa yang telah Allah swt hidayahkan kepada kita, apa yang telah Allah swt berikan petunjuk kepada kita. Dan karenanya, kita harus bersyukur. Sebab, tujuan kita merayakan hari raya Idul Fitri ini tidak lain adalah mensyukuri nikmat Allah swt yang tak terbilang itu, khususnya nikmat berupa hidayah iman dan Islam, nikmat kita dapat melaksanakan ketaatan. Sebab, sebagaimana hakikatnya Idul Fitri, kita dikembalikan kepada ke-fitri-an. Fitri berarti kesucian, asal mula kejadian, ataupun agama Islam itu sendiri. Dalam arti, kita kembali kepada agama Islam, kita kembali suci, kita kembali menjadi orang yang bersih tanpa noda-noda dosa. ما من مولود الا يولد على الفطرة وفي رواية على الملة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه Artinya, “Tidak sekali setiap manusia yang dilahirkan terlahir dalam keadaan suci fitrah atau dalam riwayat lain dalam beragama Islam. Orang tuanyalah yang membuatnya Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.” Jamaah kaum muslimin wal muslimat yang dimuliakan Allah swt, Saban malam di bulan Ramadhan, ada satu juta orang yang dibebaskan api neraka. Di akhir Ramadhan, ada puluhan juta orang lagi yang dibebaskan dari api neraka. Puncaknya adalah pada hari ini, hari raya Idul Fitri. Siapa yang dibebaskan dari api neraka pada hari tersebut, maka baginya kembali ke fitri. Namun, bagi yang tidak, maka itu merupakan bencana dan ancaman berbahaya. Ini juga menjadi hal lain yang patut kita syukuri lagi. Semoga kita menjadi bagian dari jutaan orang itu, orang-orang yang dibebaskan dari api neraka. Jamaah yang berbahagia, Bersyukur bukan sekadar melafalkan kalimat hamdalah, alhamdu lillah. Lebih dari itu, bersyukur berarti melanjutkan ketaatan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan di bulan-bulan berikutnya. Kita telah melaksanakan shalat tarawih dan witir, hal ini perlu dilanjutkan setelah Isya di hari-hari berikutnya. Tidak ada tarawih, witir tetap disunnahkan. Kita yang telah bisa meningkatkan tadarus Al-Qur’an. Ada yang sudah sekali khatam dalam satu bulan Ramadhan. Ada yang sudah dua, tiga, atau bahkan berkali-kali khatam, perlu diteruskan. Selain terus memperbaiki bacaan Al-Qur’an agar semakin enak didengar dan sesuai dengan kaidah tajwid, kita juga perlu memperdalam wawasan pengetahuan kita mengenai Al-Qur’an itu, mendalami makna-makna yang dikandungnya. Hal ini agar dapat membentuk perilaku kita lebih baik ke depannya. Sebab, sebagaimana disebutkan dalam kitab Ihya Ulumuddin, bahwa syukur berarti menggunakan kenikmatan sesuai tujuan penciptaannya. Lisan melafalkan hamdalah, hati menyengaja berlaku baik dan menyembunyikannya, dan anggota tubuh lainnya memaksimalkan nikmat-nikmat yang telah Allah swt berikan untuk menjalankan ketaatan, serta takut untuk menggunakan kenikmatan tersebut dalam kemaksiatan. Jamaah yang berbahagia, Puasa juga mengajarkan kita untuk berempati dan simpati kepada saudara-saudara kita yang fakir dan miskin. Tak ayal, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah. Tentu yang diharapkan tidak selesai di sana, melainkan empati, simpati, dan perhatian kita kepada sesama senantiasa dijaga. Begitulah hakikat kita beridul fitri. Idul fitri bukanlah akhir dari Ramadhan. Idul Fitri justru menjadi momentum pelanjut dari kebaikan-kebaikan yang telah kita torehkan selama bulan Ramadhan. Urusan kita dengan Allah swt memang sudah diampuni. Tetapi hubungan dengan sesama manusia, harus tetap dijaga dengan baik. Karenanya, kita harus memohon dan membuka pintu maaf selebar-lebarnya dengan keluarga, saudara, kerabat, tetangga, dan handai taulan yang kita kenal. Oleh karena itu, jamaah shalat Idul Fitri sekalian, mari kita teruskan perjuangan kebaikan yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan. Kelanjutan itu tidak lain sebagai bentuk rasa syukur kita telah diberikan hidayah dan kemampuan untuk terus menaati perintah-perintah Allah swt. Dengan begitu, tujuan puasa kita semua, yakni agar bertakwa, insya Allah dapat terwujud, jika amalan-amalan baik tersebut dapat kita lanjutkan tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya sepanjang tahun, selama nafas masih dikandung badan. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ. Khutbah II اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ. الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَعَادَ الْاَعْيَادَ وَكَرَّرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْأَكْبَرُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الشَّافِعِ فِي الْمَحْشَرِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَطْهَرِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِكَ صَاحِبِ الْوَجْهِ الْاَنْوَرِ وَ عَلٰى أٰلِهِ وَارْضَ اَللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْاِسْلَامَ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلَاةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ وَ لِلّٰهِ الْحَمْدُ. Ustadz Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Khutbah Berbahasa Madura Iedul Fitri Tahun 1440 H - Guru Jugan. Bismillahirrahmanirrahim pada kesempatan kali ini Guru Jugan men-share teks khutbah Iedul Fitri Tahun 1440 H dengan tema mewujudkan Takwa yang Sempurna. AWUJUDEGI TAQWA SE PAREPORNA السلام عليكم و رحمة الله و بركاته الله أكبر 3 xالله أكبر 3 xالله أكبر 3 x اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا،وَالْحَمْدُلله كَثِيْرًا،وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ،صَدَقَ وَعْدَهُ، وَ نَصَرَ عَبْدَهُ، وَ أَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ هُوَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَر ُوَللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُللهِ الًّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ اَحَسَنُ عَمَلاَ، وَ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَاعَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. أَشْهَدُأَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ، الَّذِيْ أَوْضَحَ الطَّرِيْقَ لِلطَّالِبِيْنَ، وَ سَهَلَ مَنْهَجَ السَّعَادَةِ لِلْمُتَّقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَامُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِالأَمِيْنَ وَاْلإِمَامُ ِللْمُتَّقِيْنَ. صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. Amma ba’du AlLâhu akbar 3x, wa lilLâhil hamd... Jama’ah kaom Musliminin rahimakumulLâh... Tabir, tahlil, tahmid. Ta potos-potos elafadzagi deri sadeje lesan epon kaom muslimin. Mangetter de ka dede, asambung ka ate, asoara e langgi' tor nancep ka bumi. Kalaben ate se khoso', esto tor ikhlas. Sadeje kaom muslimin, tamaso’ beden kaule sadeje e kadinto tempat, sami-sami asempo, asojud, nondu tor mamabe delem de’ Ajunan epon Dzat se Maha socce, manyettong delem alafadzagi poji sokkor de Guste Pangeran sadeje epon manussa. Taanyo delem pangagungan de Dzat se Maha Tenggi, enggi kadinto Allah Rabbul Izzati. Maasyiral Musliminin rahimakumulLâh... Ramadhan ampon edinggelagi beden kaule sadeje, Iedul Fitri kadinto nyemma, are tellasan ampon nyapa, poasa agente sareng buka. Se akare saesto epon enggi kadinto namong Taqwallah. Ta mabi abeli de cellot dusa, sakadinto esto epon beden kaule sadeje sapanstes epon lastarena bulan poasa. Jamaah kaom Musliminin rahimakumulLâh... Iedul Fitri e taon samangken kadinto beden kaule sadeje sami-sami araya'agi e saat bengsa kadinto delem kabedeen kateben sareng samacemma ujian. Para elit politik laggi’ epasibuk sareng parsaengan tor parsalesean. Langkong nyata hasrat tor napso kaangguy saleng arebbu’ kapongebe'an otabe epon sopaja ta gegger kakoasaan epon, kadereka'an abe abe dibik’ epon, pangaterro deri settong jamaah tor kapentingan partai, seggut langkong epenting'agi. Saleng sentok arebbu korse, sadeje se adesar kapentingan ponapa bisaos siap ekorbanagi, kantos siap ngorbanagi pasera bisaos, kangguy jabatan tor kakoasaan, padahal jabatan tor kakoasaan saonggu epon namong amanah se bisa akonco’ kasta, tanto epon e are balessen pagi’. Saka’dinto jugen debu epon Kanjeng Nabi Muhammad SAW إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَ سَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ Onggu-onggu panjenengan sadeje sanget tenggi napso epon de’ka kakoasaan, seddeng kakoasaan ka’dinto manabi ta’ e jelenagi kalaben amanah bekal deddi kasta e are keyamat. HR al-Bukhari. Ma’asyiral Musliminin rahimakumulLâh... E saat se sami, nasib rakyat ros-terosan delem kabede'en ekaloppae. Delem hal ekonomi msal epon, kamiskenan langkong terros kadeddiyen. Jumla pangangguran langkong tenggi, arge-arge kabutoan poko’ sajen tambe larang, otang nagere jugen sajen atambe, jugen samacemma parkara ekonomi tor laen-laen epon. Se langkong mamarengis para rabu, sadeje kamalaraden epon rakyat kadinto kadaddiyen e bekto bennyak epon kasogian alam e nagere kadinto. Sabab epon sabagian benyya kasogian nagere kadinto ampon ekoasae sareng oreng loar negri, swasta tor e kaandik sareng oreng- sa'orengan. Sabagiyen benyya rakyat-se langkong bennya kaom muslim epon- e nagere kadinto, namong bisa ngikke’ geriki epon. Delem parkara sosial, rakyat ros-terrosan epaposang, sala settong epon akibat deri "pesta demokrasi" se ka’dimma taon samangken kadinto eyakini benyya ebernae sareng karocean e sadeje tempat, pesta 5 taonan kadinto jugen ngasellagi benyya epon kadeddiyen seddi, akadi benyya epon se adinggel dunnya atosan petugas pemilu, jugen sampe’ deddi sabeb karosoan se mondut poloan korban ecapopelor tajem tor tengka kakerrasan. E saat-saat se sami jugen, kriminalisasi de ulama tor tokoh umat langkong teros tamba deddi, dakwah jugen segut elang-lang, ajeren Islam akadi Syariah tor Khilafah ros-terrosan ebedi settong hal se matao', oreng-oreng se hijrah malah jugen ecurigae. E bidang hokom, masodek kaadilen akadi majegee bennang bacca, nyata sanget malarat, asabab hokom epon ampon tompol ka attas tape tajem ka bebe. Rassa sami e ade epon hokom akadi bereng se larang. Namong ekaandi oreng-oreng se ngagungi 'pangkat tor dunnya se sanget benyya, benni kaangguy rakyat keni, asabab oreng-oreng keni kadinto aropaagi oreng-oreng se bede delem posisi kala. AlLâhu Akbar 3x, wa lilLâhil hamd, Jama’ah kaom Muslimin rahimakumulLah... E loar nagri, kabedeen kaom muslimin jeu langkong sarah, Syuriah terros benjir dere polaepon kabengngisan rezim Nushairiyah se pelka’ dere, se ebento sareng nagere-nagere kaper panjeje. Kalaben amanfaatagi ISIS se secara sepihak ko-ngako minangka Khilafah. Palestina jugen kateben kasossaan, sae e Tepi Barat otabe epon e Jalur Gaza. Kaom ebu benyya se eseksa, na-kana’ keni se ta ngagungi dusah benyya se ekaniaje. Deri hal kadinto ta kaoladen settong nagere tor muslimin se soddi abillei, kajebe epon sakader apidato salpak se ta agendu makna. Rohingya ta kalebat jugen, seka’dimma kaom muslimin e kakdissa teros elang-lang malah ebantai kalaben kejjem sareng rezim budde se ta geduwen ate. Sabagian laen epon etondung de nagere-nagere laen akadi ta ngagungi kapardulian rassa neser sanajjen sakoni’. Sakadinto jugen muslim Uyghur, nasib epon akadi ta perna pojur saengga epon kantos samangken benyya kaom muslimin se e pate'e, eseksa tor ekorong. Akadi odi’ e penjara se raje kalaben panggalian bengngis para sipir se nyeksa kalaben kejjem tor tege. Yaman jugen ta lopot kateben kakorangan de'eren, se ka’dimma benyya nak-kanak kenik kalaparan, benyya jugen se arassaagi odi ta perna aman, asabab segut kateben konflik tor paperrangan. Maasyiral Musliminin rahimakumulLâh... Alhasil, kaom muslimin sae e nagere kadinto otabe epon e nagere se laen laggi’ delem kabedeen tasese, tapenggir tor kala e sadeje kabedeen. Kabedeen kadinto tanto ta sami kalaben kanyata'an epon, enggi kadinto sabben taon kaom musliminin atellasan Iedul Fitri kalaben senneng. Asabab kadiya se enyataagi sareng sabagiyenn ulama, "Iedul Fitri kadinto arpoaagi are kamenangan. Menang alaben hawa nafso, menang amoso setan, menang amoso sadeje kacontrungan tor tengka se nyimpang, menang delem anegga'agi ka'adilan, menang amoso sadeje kadzaliman, mala jugen menang amoso ramo-ramo epon kakufuran. Kadinto se beden kaule sadeje kaonengi delem riwayat akadi perrang Badar, Fathu Mekkah tor laen-laen epon". Are tellasan se possa' kalaben kamenangan akadi kadinto se sapantes epon kodu eraya'agi. Allah SWT adebu وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ 4 بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ 5 E are ka’dinto, oreng-oreng mukmin pade arassa perak karana kengeng petolong deri Ajunan Epon Allah SWT. Allah nolong pasera bisaos se ekasokani. Kadnto Allah SWT Se Maha Kowat tor Maha Belles Ase. QS ar-Rum [30] 4. AlLâhu Akbar 3x, wa lilLâhil hamd, Jamaah kaom Muslimin rahimakumulLah... Delem hal laen, saonggu epon Iedul Fitri langkong sae eraya'agi sareng mukmin se poasa epon anglaheragi taqwa, tanto benni taqwa se ta-kanta, sakader pole epon terro kaoleden begus, minangka ngaolle pangkat tor kakoasaan. Namong tanto epon se emaksod enggi kadinto taqwa se atambe samporna, taqwa se ros-terrosan e sampornaagi, taqwa se saleres-leres epon haqqo tuqotih akadiya se edebuwegi sareng Allah SWT delem QS Ali Imran [3] ayat 102. Sabegiyen ulama anyataagiلَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْدَ وَ لَكِنَ الْعِيْدَ لِمَنْ تَقْوَاهُ يَزِيْدُ Tellasan ka’dinto benni namong monggu oreng se arasogen anyar. Namong saonggu epon tellasan kadinto monggu oreng se kataqwa-an epon terros atambe. Maasyiral Musliminin rahimakumulLâh... Sala settong pangartean taqwa enyataagi sareng Imam al-Hasan, akadi se epondut sareng Imam ath-Thabari delem tafser epon, "kaom se taqwa enggi kadinto kaom se alanggengagi rassa pangatako kobeter sampe’ gegger de ponapa bisaos se ampon eharamagi sareng Allah SWT tor alaksanaagi ponapa bisaos se ampon e wejibegi". Al-Quran ampon benyya apareng tande oreng-oreng se taqwa, Sapanika jugen delem Al-Hadits. Sakadinto jugen se enyataagi sareng para sahabet tor jugen benyya para ulama salafus shaleh. Menorot Imam Ali Ra misal epon se ekotep delem ketab "Dalîl al-Wazh ilâ Adillah al-Mawâizh 1/546" tor "Subul al-Hudâ wa ar-Rasyad 1/421", seemaksod saeng taqwa kadintoاَلْخَوْفُ مِنَ الْجَلِيْلِ، وَ الْعَمَلُ بِالتَّنْزِيْلِ وَ الْقَنَاعَةُ بِالْقَلِيْلِ، وَ الإِسْتِعْدَادُ لِيَوْمِ الرَّحِيْلِ Rassah pangata’ok de' Ajunan Epon Allah SWT Se Maha Agung, ngamalagi Al-Quran se ampon e toronagi, narema kalaben parkara se sakoni’, tor nyiap'agi sango kaangguy ngadebi are papalemanan de akherat pagi’. Pramela deri kadinto, taqwa agendu empa' parkara Kapeng settong Al-Khawf min al-Jalîl, enggi kadinto ngagungi rassa pangatako’ de' Ajunan Epon Allah. Oreng se taqwa tanto epon alanggengagi rassah te-ngate delem araksa oddi karana tako’ sampe gegger de sadeje parkara se haram. Asabeb sadeje kaharaman se elakoni paste abuwe dusa, kadinto se ekatako manabi tamaso’ oreng-oreng se taqwa. Salastare epon bulen poasa aromasa tako’ de bendu epon Allah SWT tor teros rassa kadinto katamen de abe dibi epon kaom muslimin, maka pantes arassa bunga e are tellasan, sabeb akadi debu sabagian ulama Laysa al-îd li man labisa al-jadîd, innama al-îd li man ittaqa al-waî Are tellasan benni namong kaangguy oreng se arasogen anyar. Namong tellasan kadinto monggu oreng se tako’ de bendu epon Allah SWT. Sakadinto jugen Allah SWT negesagi وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا Oreng-oreng se ros-terrosan ngarep Rahmat Epon Allah tor tako’ de’ adzab se bekal e tebeagi sareng Allah. Onggu-onggu adzab epon Allah ka’dinto settong parkara se kodu ekatako'e. QS al-Isra [17] 57. Ananging e saat-saat are samangken, beden kaule sadeje nyakseni rassa pangataok de azab epon Allah SWT akadi ampon elang e delem abe e dibi’ kaom musliminin kadinto. Bukte epon akadi benyya kaom muslimin se ta poron adinggelagi kalecegen. Alo-tolo kalaben benyya ngalakoni dusa. Benyya se tetep nerrossagi tengka-tengka jube'. Misal epon apekoko delem usaha ta nyingla deri kakoasaan tor kaponggeabeen kalaben samacem epon cara ta ngoladi halal haram epon. Tamaso’ kalaben cara-cara roce tor possa' kalaben benyyaepon kadeddiyen se e kabey-gebey. Sakadinto ihwal epon, akadi poasa ta alampat de abe dibi epon sanajjan sakoni’ saos, e delem akkal tor pekkeran epon, sakadinto delem parasaan epon, sakadinto jugen oreng kadinto ta atambe kataatan epon, tor ta atamba rassa pangatakoepon. Se bede mala sajen atambe sombong e Ajunan Epon Allah Azza wa Jalla. Padehal Allah SWT ampon langkong abit ngajak de beden kaule sadejeوَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ Paceppet panjenengan sadeje kaangguy ngaolle pangapora epon Allah tor soarge se loas epon akadi loas epon langgi' tor bumi se e sadiyeagi kaangguy oreng-oreng se sami taqwa. QS Ali Imran [3] 133. Maasyiral Musliminin rahimakumulLâh... Kapeng duwe' "Al-Amal bi at-Tanzîl", enggi kadinto ngamalagi sadeje esse epon Al-Quran se ampon etoronagi sareng Allah SWT, tanto epon kalaben ngalastareyagi sadeje hokom Epon. Kalaben alaksanaagi tor ngalastareyagi sadeje syareat epon kalaben kaffah, se kadimma palaksanaan syareat kalaben kaffah kadinto namong bisa ewujudagi kalaben paranta kakoasaan se ngalastareyagi atoran kapamarentaan Islam. Atoran se kasebut sareng para ulama kalaben Khilafah Ar-Rasyidah. Kapeng tello' Al-Qanâah bi al-qalîl, enggi kadinto alanggengagi rassa poas tor ride' kalaben papareng se sakoni. Qana'ah bekal anglaheragi tengka zuhud de dunnya, zuhud de dunnya bekal anglaheragi tengka waro' se bekal alampaagi tengka te-ngate de bereng-bereng dusa. Ananging seddi, e saat samangken kadinto beden kaule sadeje nyakseni sanget benyya oreng ta namong adinggalagi qana'ah kalaben papareng se sakoni, mala kadeddiyen epon justru ta qana'ah kalaben se benyya. Oreng-oreng sogi ros-terrosan delem kabedeen nompo’ dunnya sanajjen kalaben cara-cara se alanggar agema, sanget benyya ponggebe kalaben geji tenggi namong tetep korupsi, sanget benyya pangoasa se ta anggeduwen prestasi tugas se maste akatekka, namong tetep anapso kaangguy epele pole, hal kadinto onggu-onggu ngalakoni usaha kerras sopaja ta nyingla deri kakoasaan kalaben samacemma cara se ta parduli sanajjan epon alanggar katantoan norma tor agema. Kapeng empa' "Isti’dâd[an] li yawm ar-rahîl", nyiapagi sango kaangguy ngadebi are keyamat. Akadiyah se ampon e ekaoningi, rabu epon are keyamat ka’dinto benni hal se abit, rabu epon sanget semma', akadi rabu epon are laggu’ epon. Allah SWT adebuيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ Hey oreng-oreng se sami iman, tako'a panjenengan sadeje de’ Allah tor sadeje abe’ epon oreng ngoladi ponapa se ampon kalampan kaangguy are laggu epon are keyamat. Takoah panjenengan sadeje de Allah. Saonggu epon Allah Maha Ngoladi sadeje se panjenengan sadeje lakoni. QS al-Hasyr [59] 18. Menorot Imam ath-Thabari tor mufasser laen epon se emaksod sareng "are laggu" delem ayat se kasebut ta laen arte epon enggi kadinto are keyamat. Sango paleng sae kaangguy ngadebi are keyamat sobung laen enggi kadinto Taqwa. AlLâhu Akbar 3x, wa lilLâhil hamd, Jamaah kaom Muslimin rahimakumulLah... Taqwa tanto epon kodu e wujudegi tor ta namong awujud delem oreng-sa'orengan saos, namong jugen delem masyarakat tor nagere. Hal kadinto se esebut sareng "kataqwaan ajama'ah". Kataqwaan jama'iy kadinto namong mungkin bisa awujud delem tataan nagere se ngalaksanagi Syareat Islam kalaben kaffah. Tata'an nagere kadinto sobung laen asma epon kajabe epon Khilafah 'Ala Minhajin Nubuwah. Khilafah kadinto se ampon kalampan sareng Khulafaur Rasyidin dimin ridwânulLâh alayhim. Menorot Imam Ibnu Hajar al-Haitami delem ketab epon Ash-Shawâiq al-Muhriqah hlm. 7, kawejiben ngadegagi Khilafah kadinto mala ampon deddi ijma sahabet. Menorot Imam Al-Ghazali delem ketab epon Al-Mustashfâ 1/14, "ijma’ sahabet kadinto ta bisa enasakh e kosot otaba epon e bettalagi. Salaen epon wejib, bekal abeli epon Khilafah kadinto aropaagi jenji epon Allah SWT tor kaber bunga Bisyaroh Rasulullah SAW. Akadi debu eponثُمّ سَتَكُوْنُ خِلاَفَةًعَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ Pas e bingkeng are e akher jeman bekal bede nagere Khilafah kalaben manhaj kaNabbiyen. HR Ahmad. Insyaallah, masa se molja ka’dinto kalaben cepet bekal tebe. AlLâhu Akbar 3x, wa lilLâhil hamd, Jamaah kaom Muslimin rahimakumulLah... Se keng bingkeng, ngireng beden kaule sadeje samiyah adu'a de’ ajunan epon Allah SWT. Amunajat kalaben areben se sanget, moge-moge Allah SWT ngabbulagiye du'a-du'a beden kaule sadeje. Aamin Allaahumma Aamiin. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ وَ ذُرِّيَاتِهِ وَ أَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. اللهُمَّ يَا وَلِيَّ المُؤْمِنِينَ، وَنَاصِرَ المُسْتَضْعَفِيْنَ، وَقَاصِمَ الجَبَّارِيْنَ وَالمُجْرِمِينَ. يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ، يَا قَادِرُ يَا مُقْتَدِرُ، يَا مَنْ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورْ. اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الحُسْنَى وَصِفَاتِك العُلْيَا، نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكْ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكْ يَا قَيُّومَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْض، يَا ذَا العَرْشِ المَجِيْدِ وَفَعَّالاً لِمَا تُرِيْدْ. اللّهُمَّ إِنَّا نَعْمَلُ لِإِقَامَةِ الخِلَافَةِ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيَّكَ، اِسْتِعَادَةَ لِسُلْطَانِ دِيْنِكَ، إِذْ عَلِمْنَا أَنَّهُ لَا تَطْبِيْقَ لِدِيْنِكَ وَلِشَرِيْعَتِكَ كَافَةً إِلّاَ بِالسُّلْطَانِ، فَابْتَغَيْنَا السُّلْطَانَ، كَمَا ابْتَغَى ذَلِكَ رَسُوْلُكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَطَلَبْنَاهُ مِنْكَ كَمَا طَلَبَهُ مِنْكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،إِذْ أَمَرْتَهُ فِي كِتَابِكَ وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا. اللّهُمَّ إِنَّا نَعْمَلُ لِإِقَامَةِ الخِلَافَةِ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيَّكَ ، مُتَيَقِّنِيْنَ بِوَعْدِكَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ عَلَيْنَا مِنْ إِقَامَتِهَا، حَيْثُ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ، َوَمُسْتَقْبِلِيْنَ لِبُشْرَى رَسُولِكَ الَّتِي جَزِمَتْ لَنَا عَوْدَتَهَا، حَيْثُ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ.. اللَّهُمَّ إِنَّ أَعْدَاءَ هَذِهِ الدَّعْوَةِ مِنَ الكُفَّارِ وَالمُنَافِقِيْنَ وَحُكّاَمِ بِلَادِ المُسْلِمِينَ عَامَّةً وَ حُكاَّمِ إِندُونِيسِيَا خَاصَّةً، قَدِ اعْتَدُّوا رِسَالَتَكَ جَرِيمَةً وَدَوْلَةَ نَبِيَّكَ جِنَايَةً. اللهُمَّ فَهِمْهُمْ إِنْ جَهِلُوا عَلَى أَنَّهَا هُدًى وَرَحْمَةً، وَذَكِّرْهُمْ إِنْ نَسُوا مِمَّا حَقَّقَتْهَا دَوْلَةُ الإِسْلَامِ لِلْبَشَرِيَّةِ مِنْ سَعَادَةٍ وَرَفَاهِيَةٍ، وَأَهْلِكْهُمْ إِنَ كَانَ سَبَبُ عُدْوَانِهِمْ مُعَانَدَةً وَمُكَابَرَةً. اللَّهُمّ فَكُنْ لَنَا خَيرَ مُعيِنٍ، يَا ربَّ العَالمَيِنَ، وَكُنْ لَنَا وَليّاً وَنَصِيراً وَحَامِياً وَمُغِيثاً، يَا رَبَّ العَالمَيِن. اللَّهُمّ لاَ مَنْجَى وَلاَ مَلْجَأَ مِنْكَ إِلاَّ إِلَيكَ، يَا أَرْحَمَ الرَاحِمِينَ. اللَّهُمّ إِلَيكَ نَشْكُو ضَعْفَ قُوَّتِنَا وَقِلَّةَ حِيْلَتِنَا وَهَوَانِنَا عَلى النَّاسِ، يَا أَرْحمَ الرَّاحِمين، أَنْتَ رَبُّ المُسْتَضْعَفيِنَ، وَأَنْتَ ربُّنا، اللَّهمَّ إِلَى مَنْ تَكِلُناَ؟ إَلَى بَعِيدٍ يَتَجَهَّمُّنَا أَمْ إِلَى عَدُوٍ مَلَّكْتَهُ أَمْرَناَ؟ اللَّهُمّ إِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ عَليَنْاَ غَضَبٌ فَلاَ نُبَالِي، وَلَكِنْ عَافِيَتُكَ هِيَ أَوْسَعُ لَنَا. نَعُوذُ بَنُورِ وَجْهِكَ الّذيْ أَشْرَقَتْ لَه الظُّلُماَتُ، وَصَلُحَ عَلَيهِ أَمْرُ الدُنيَا وَالآخرَةِ مِنْ أَن تُنْزِلَ بِنَا غَضَبَكَ، أَوْ تُحِلَّ عَلَينَا سَخَطَكَ، لَكَ العُتبَى حَتَّى تَرضَى، وَلَا حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، يَا ربَّ العّالمين وَيَا نَاصِرَ المُسْتَضْعَفِين. اللَّهُمَّ امْنُنْ عَلَيْنَا بِنَصْرٍ عَزِيْزٍ مُؤَزَّرٍ مِنْ عِنْدِكْ، يُعَزُّ فِيْهِ أَوْلِيَاؤُكْ، وَيُذَلُّ فِيْهِ أَعْدَاؤُكْ، وَيُفْرَحُ المُؤْمِنُونَ بِنَصْرِكْ، وَتُشْفَى صُدُوْرُ قَوْمٍ مُؤْمِنِين،يَا نَاصِرَ المُؤْمِنِين، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ Uploaded byGhanie Abdillah 0% found this document useful 0 votes12 views3 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes12 views3 pagesKhutbah Idul Fitri Madura MarehUploaded byGhanie Abdillah Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

khutbah idul fitri madura